Laut China Selatan Berpeluang Perang Terbuka, MPR: Indonesia Harus Siagakan Kekuatan Militer

- 4 Agustus 2020, 21:58 WIB
Pesawat bomber B-52 bergabung dalam latihan perang bersama kapal induk USS Nimitz (kiri) dan USS Ronald Reagan (tengah) di Laut China Selatan. /AFP/ South Korean Defence Ministry
Pesawat bomber B-52 bergabung dalam latihan perang bersama kapal induk USS Nimitz (kiri) dan USS Ronald Reagan (tengah) di Laut China Selatan. /AFP/ South Korean Defence Ministry /

Baca Juga: MAKI Menduga Harun Masiku Sudah Mati, KPK Justru Sebut Sudah Kantongi Jejaknya Masih di Indonesia

Lebih dari itu, Syarief Hasan juga menjelaskan adanya potensi perang terbuka dapat terlihat saat Amerika Serikat mengirim dua kapal induknya, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan ke Laut China Selatan untuk menjalani latihan tempur.

Kemudian berikutnya, Angkatan Laut Amerika Serikat juga mengerahkan dua kapal penjelajah dan dua kapal perusak dalam latihan yang digelar pada 23 Juli 2020.

Sedangkan, Syarief Hasan memandang Tiongkok juga melakukan latihan militer dua hari setelah latihan gabungan Amerika Serikat, Australia, dan Jepang selesai digelar.

Baca Juga: Presiden Jokowi Punya Cucu ke-4, Adik dari Sedah Mirah Lahir dengan Operasi Caesar

Ini pun terlihat dari Tiongkok yang sejak awal membangun pangkalan militer di pulau buatan di Laut China Selatan, sekaligus mengirimkan dua pesawat pembomnya untuk menggertak Amerika Serikat dan Australia di Laut China Selatan.

Dengan demikian, Indonesia harus membangun kekuatan militer untuk memberikan rasa aman, dan menguatkan pertahanan Indonesia terutama di perbatasan.

Hanya saja, hal utama  yang harus dilakukan Indonesia adalah diplomasi, sehingga menghindari potensi terjadinya perang terbuka, terutama di Laut China Selatan yang berbatasan dengan Perairan Natuna Utara.

Baca Juga: Ikut Ditetapkan Jadi Tersangka usai Bela Djoko Tjandra, Anita Kolopaking Minta Perlindungan LPSK

“Pemerintah harus mengambil pembelajaran diplomasi ala SBY dengan semangat million friends and zero enemy. Akan tetapi, jika memang terpaksa ada perang terbuka, maka Indonesia juga harus memperkuat militernya untuk melindungi wilayah Indonesia dari dampak perang," pungkas Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah