Soal Serangan Bom Molotov Hujani Markas PDIP, DPD Jabar: Jangan Bar-bar, Masalah Apapun Bisa Selesai

- 29 Juli 2020, 11:49 WIB
Begini suasana rumah Rosenfield Panjaitan pengurus DPC PDIP Kabupaten Bogor usai dilempari benda yang diduga bom molotov, pada Selasa dini hari 28 Juli 2020.
Begini suasana rumah Rosenfield Panjaitan pengurus DPC PDIP Kabupaten Bogor usai dilempari benda yang diduga bom molotov, pada Selasa dini hari 28 Juli 2020. /Iyud Walhadi//Iyud Walhadi

PR CIREBON - Belum lama ini, Markas Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Bogor dilempari bom molotov oleh orang tidak dikenali pada Selasa, 28 Juli 2020 dini hari.

Sontak saja, sejumlah kerusakan menghiasi kantor Sekretariat Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP yang terletak di Jalan Cikopo Selatan, Desa Gadok, Kecamatam Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Ada tiga titik kerusakan. Pertama di depan pintu utama, di situ ada kaca retak. Titik kedua di pintu garasi, kemudian titik ketiga di mobil," ungkap pemilik rumah yang disewa PDI-P, Rosenfield Pandjaitan di lokasi peristiwa pada Selasa, 28 Juli 2020.

Baca Juga: Bermimpi Miliki HP Demi Bisa Belajar Online, Pelajar SMP Ini Rela Cabuti Rumput

Bila menilik kronologinya, Rosenfield Pandjaitan menjelaskan bahwa peristiwa pelemparan bom molotov terjadi saat ia telah satu jam terbangun dari tidur sekisar pukul 06.00 WIB pagi tadi.

Tepatnya, ini dimulai dengan ia melihat bayangan gelap di kaca depan rumahnya.

"Terus saya kaget kan, karena masih ada serpihan kaca botol di depan rumah. Bangun jam 5 lalu adik saya buka pintu. Kemudian saya telepon adik saya, terus adik saya langsung menghubungi polisi," jelas Rosenfield.

Baca Juga: Mendikbud Minta Maaf ke 3 Organisasi Besar, Nadiem Makarim: Semoga Balik Lagi dan Bimbing POP Ini

Melansir dari RRI, peristiwa ini diduga akibat dari adanya berbagai isu berkembang terakit partai ataupun individu kepartaian.

Adapun menurut Kabidhumas Polda Jawa Barat Komisaris Besar (Kombes) Pol Saptono Erlangga menyatakan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dari kasus pelemparan bom molotov itu diduga terjadi tiga kali dengan mengenai kaca dan dinding rumah.

Erlangga memastikan, bahwa bom molotov terbuat dari botol kaca minuman suplemen energy. Akibat ledakan, botol sempat hangus di tempat.

"Botol itu pecah dan menghanguskan, tapi tidak memberi dampak kebakaran pada rumah," jelas Erlangga.

Baca Juga: Dinasti Politik Presiden Jokowi, PKS: Tanpa Proses Mentoring, Hanya Hasilkan Pemimpin Instan

Menanggapi kasus pelemparan bom molotov di markasnya, DPD PDI-P Jabar mengutuk keras dan mengharapkan kasus segera diselesaikan secara hukum.

“Atas peristiwa tersebut, DPD PDI Perjuangan Jawa Barat mengutuk keras dan meminta kepada Pihak Kepolisian untuk melakukan proses hukum terhadap pelaku,” tegas Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono dalam pesan eletroniknya di Bogor pada Selasa, 28 Juli 2020.

Lebih lanjut, Ono juga meminta agar Kader PDI Perjuangan khususnya Kabupaten Bogor untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.

Baca Juga: Percaya Diri Punya Antisipasi Kuat, Menhub Budi Karya Pastikan Tak Ada Larangan Mudik Idul Adha 2020

“Tetap tenang, jangan sampai terprovokasi. DPD PDI Perjuangan Jawa Barat mengintruksikan kepada seluruh Kader. Serahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian,” tambah Ono.

Selain itu, Ono mengungkapkan bahwa PDI-P Jabar selalu membuka ruang dialog kepada pihak manapun untuk mendiskusikan masalah-masalah rakyat untuk diselesaikan.

Dengan demikian, setiap masalah bisa diselesaikan tanpa adanya tindakan bar-bar seperti ini yang sangat tidak diharapkan terjadi lagi di masa depan.

Baca Juga: Replika Hagia Sophia Siap Berdiri, Rusia: Tak Seperti Turki, Suriah Terbuka Dialog Damai Antar Agama

“Sebagai Partai Ideologis yang menjunjung tinggi hukum diatas segalanya, kami serahkan sepenuhnya proses hukum kepada para penegak hukum,” pungkas Ono.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x