Network
PR CIREBON - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang sudah berlangsung selama pandemi ini, rupanya memberikan kesulitan tersendiri untuk sejumlah kalangan dengan ketiadaan akses teknologi.
Terlebih, penerapan PJJ ini membuat seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring atau online dari rumah masing-masing siswa.
Hanya saja, model belajar online ini ternyata berbasis teknologi dan internet, sehingga setiap siswa pun perlu didukung oleh ponsel pintar.
Baca Juga: Jakarta dan Jabar Dapat Dana Pinjaman Triliunan, Sri Mulyani Ajak Ganjar dan Khofifah Bergabung
Namun ternyata, di lapangan masih ada pelajar tidak memiliki hp untuk belajar, seperti dialami siswa SMP Negeri 7 Pamekasan, M Refly.
“Karena tidak punya HP saya tidak belajar,” ungkapnya seperti yang dikutip RRI pada Selasa, 28 Juli 2020.
Hal ini pun dikarenakan keterbatasan ekonomi orang tuanya, sehingga bocah yang tinggal di Desa Bettet Kecamatan Pamekasan itu sampai rela mencari dan mencabuti rumput untuk pakan ternak milik pamannya dengan upah hanya Rp5 ribu sampai Rp10 ribu setiap mendapat rumput.
Baca Juga: Latih Pengamanan Superioritas Udara, Tiongkok Kembali Adakan Latihan Tembak di Laut Cina Selatan
Meski sudah berupaya, hasil uang didapat belum juga cukup, sehingga HP yang diharapkan untuk mendukung belajar secara daring tidak kunjung terbeli.
Kondisi ini benar-benar menyulitkan bagi anak kedua dari pasangan suami istri Subairi dan Hawati itu, karena sebagai buruh tani yang penghasilannya tidak menentu tidak mampu memfasilitasi anaknya.
