"Rapid test saja masih mbleset apalagi surat kesehatan," ucap Ipong Muchlissoni.
Baca Juga: Berkiblat pada Korea Selatan, Mendagri Optimis Gelar Pilkada Serentak 2020 di Zona Merah Pandemi
Sedangkan, Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Gontor 2 H. Muhammad Hudaya menjawab tanggapan Bupati Ponorogo yang menyebutkan santri di pondok pesantrennya enggan menyertakan hasil rapid test.
"Jadi kami sayangkan dan perlu kami sampaikan bahwa seluruh Santri dari Luar Jawa sudah rapid sebelum ke Gontor," ungkap H. Muhammad Hudaya.
Bahkan, pihak Pondok Gontor siap menunjukkan Bukti Fisik Rapid test, bila diperlukan.
"InsyaAllah ada, itu di bagian penerimaan santri," jelas Hudaya
Baca Juga: Lebih Sering Lihat Ayah dalam Penjara Seumur Hidupnya, Anak John Kei Buka-bukaan ke Melaney Ricardo
Sementara itu, berdasarkan data dari Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor menyebutkan bahwa sejumlah wilayah telah menggelar rapid test yang difasilitasi Pemerintah Daerah (Pemda) masing-masing.
Hanya saja, dalam kasus santri terkonfirmasi pertama, diketahui memang belum melakukan rapid test karena satu dan lain hal yang tak bisa disebutkan.***