"Jadi, jika diam melihat simbol martabat sebuah parpol diserang, sama saja sebenarnya membiarkan serangan terhadap parpol sebagai pilar demokrasi Indonesia," paparnya.
Ia kemudian mengungkapkan, kedepannya kemungkinan besar preseden pelecehan terhadap sistem politik kenegaraan ini bisa saja terulang.
Hal itu bisa terulang jika saat ini para demonstran bisa membakar bendera PDIP, lain kali akan terjadi pembakaran terhadap bendera partai lain karena dianggap dekat dengan organisasi terlarang.
Baca Juga: Kiamat Tersembunyi di Tiongkok: Gunung Berapi Berusia 140 Juta Tahun Ditemukan di Bawah Hong Kong
Ngatawi mengatakan yang lebih parah justru ada partai politik yang berusaha mengambil keuntungan dari peristiwa polemik HIP dan pembakaran bendera PDIP.
Dosen Pascasarjana Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta itu sudah mengecek bahwa sebenarnya seluruh fraksi di DPR menjadi inisiator RUU HIP karena pengesahannya di rapat paripurna DPR.***