Polemik RUU HIP Diwarnai Pembakaran Bendera PDIP, Budayawan NU: Bukti Rendahnya Pendidikan Politik

- 6 Juli 2020, 14:25 WIB
Perwakilan OKP Berorasi di Gedung DPRD Kota Cirebon, mereka menolak adanya RUU HIP.*
Perwakilan OKP Berorasi di Gedung DPRD Kota Cirebon, mereka menolak adanya RUU HIP.* /Pikiran-Rakyat.com/Egi Septiadi/

PR CIREBON - Polemik RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) diwarnai dengan pembakaran bendera salah satu partai, yaitu bender PDI Perjuangan (PDIP).

Budayawan Nahdlatul Ulama (NU) Ngatawi Al-Zastrouw berpendapat bahwa aksi tersebut merupakan bukti dari rendahnya pendidikan politik, solidaritas, maupun etika antarpartai politik di Parlemen.

"Bahkan yang lebih dominan adalah justru sifat politicking alias suka mempolitisasi demi kepentingan sendiri," kata Ngatawi dalam keterangan tertulisnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Ngatawi mengatakan hal itu melihat tidak adanya reaksi partai politik terhadap pembakaran bendera PDIP.

Baca Juga: Berniat Mengenang Video Lama Putrinya, Ayah Ini Mendapati Sosok Misterius Ikut Terekam

Ngatawi pun melihat bagaimana solidaritas antarpartai sangat rendah dan membuktikan jalinan antarpartai sangat transaksional.

"Jangankan memberikan pembelaan terhadap sesama partai yang simbolnya dinista oleh demonstran, bahkan sekadar ucapan simpati dan bela rasa tidak muncul dari partai-partai lain," kata Ngatawi.

Dia menjelaskan, institusionalisasi parpol sebenarnya terus digoyang oleh berbagai pihak yang ingin mengarahkan demokrasi Indonesia lebih bernuansa individualis.

Baca Juga: Kurangi Cemas dan Rasa Takut akibat Covid-19 di Masyarakat, Unpad Kembangkan Inovasi Metode Hinopsis

"Jadi, jika diam melihat simbol martabat sebuah parpol diserang, sama saja sebenarnya membiarkan serangan terhadap parpol sebagai pilar demokrasi Indonesia," paparnya.

Ia kemudian mengungkapkan, kedepannya kemungkinan besar preseden pelecehan terhadap sistem politik kenegaraan ini bisa saja terulang.

Hal itu bisa terulang jika saat ini para demonstran bisa membakar bendera PDIP, lain kali akan terjadi pembakaran terhadap bendera partai lain karena dianggap dekat dengan organisasi terlarang.

Baca Juga: Kiamat Tersembunyi di Tiongkok: Gunung Berapi Berusia 140 Juta Tahun Ditemukan di Bawah Hong Kong

Ngatawi mengatakan yang lebih parah justru ada partai politik yang berusaha mengambil keuntungan dari peristiwa polemik HIP dan pembakaran bendera PDIP.

Dosen Pascasarjana Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta itu sudah mengecek bahwa sebenarnya seluruh fraksi di DPR menjadi inisiator RUU HIP karena pengesahannya di rapat paripurna DPR.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x