SABACIREBON-Pemerintah telah memberikan isyarat untuk melakukan penyesuaian harga BBM bersubsi seperti pertalite dan solar.
Isyarat penyesuaian itu berupa kenaikan harga BBM dalam waktu dekat, mengingat subsidi yang ditanggung pemerintah sangat besar.
Jika penyesuaian tidak akan dilakukan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan jebol dan ini berdampak pada APBN mendatang, yang tidak bisa lagi ditunda.
Namun bagaimana logika pemikiran bahwa harga pertalite, solar dan gas elpiji 3 kilogram mesti harus dinaikkan?.
Baca Juga: Bulu Tangkis Tokyo : Hendra Ahsan Raih Tiket Final Kejuaraan Dunia 2022
Dikutip dari Pikiran-Rakyat.Com, sebelumnya pemerintah telah melakukan perbandingan harga BBM (bahan bakar minyak) subsidi di Indonesia.
Pada beberapa waktu lalu, pemerintah sempat membandingkan harga BBM subsidi Indonesia dengan sejumlah negara maju, salah satunya Singapura.
Pada saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan jika harga BBM subsidi di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan Singapura.
"Harga Jual Eceran (HJE) BBM bersubsidi jauh lebih rendah dibandingkan harga jual seharusnya atau keekonomiannya," kata Sri Mulyani.