Sinyal Kenaikan Harga Pertalite dan Solar Makin Menguat

- 26 Agustus 2022, 20:58 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati, harga BBM subsidi saat ini jauh dibawah harga keekonomian, sehingga perlu dipertimbangkan untuk dinaikkan./pikiran-rakyat.com
Menkeu Sri Mulyani Indrawati, harga BBM subsidi saat ini jauh dibawah harga keekonomian, sehingga perlu dipertimbangkan untuk dinaikkan./pikiran-rakyat.com /

 
SABACIREBON-Sinyal kenaikan BBM bersubsidi, seperti pertalite dan solar makin kuat, karena beban subsidi pemerintah makin bertambah.
 
Dihitung dengan nilai tukar rupiah atas dolar AS, mestinya harga BBM hari ini sudah mencapai Rp 14.450/lt dan solar Rp 13.950/lt.
 
Jika kemudian harga pertalite dan solar masih Rp 7.650/lt dan Rp 5.150/lt (solar) maka Harga Jual Eceran (HJE) Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jauh lebih rendah dibandingkan harga jual seharusnya atau keekonomiannya.
 
Baca Juga: Sally Ajak Advokasi Relawan Kekerasan Seksual Melalui Seminar UU TPKS
 
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hal itu dalam Konferensi Pers Tindak Lanjut Hasil Rakor Kemenko Perekonomian Terkait Kebijakan Subsidi BBM di Jakarta, Jumat 26/8/2022.

Dengan asumsi harga Indonesian Crude Price (ICP) 105 dolar AS per barel dan nilai tukar rupiah Rp14.700 per dolar AS, ia menyebut subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk bahan bakar pertalite, solar, pertamax hingga LPG 3 kilogram menjadi sangat besar.

Ia memaparkan HJE solar yang ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero) dengan seizin pemerintah sebesar Rp 5.150 per liter, sedangkan harga keekonomiannya sudah mencapai Rp13.950 per liter.
 
Baca Juga: Mantan Wali Kota Bandung, Dada Rosada Hari Ini Bebas, Begini Komentar Sekda Kota Bandung Juniornya

"Artinya masyarakat dan seluruh perekonomian mendapatkan subsidi solar sebesar 63 persen atau mencapai Rp8.800 per liter dari harga riilnya," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Tindak Lanjut Hasil Rakor Kemenko Perekonomian terkait kebijakan Subsidi BBM di Jakarta, Jumat.

Sementara itu, ia mengatakan untuk HJE pertalite yang ditetapkan sebesar Rp7.650, harga keekonomiannya sudah mencapai Rp14.450 per liter. Dengan demikian, pemerintah memberikan subsidi mencapai Rp6.800 untuk setiap liter bahan bakar ini.

"Harga pertalite sekarang ini, rakyat setiap liternya mendapatkan subsidi 53 persen atau Rp6.800 setiap liter yang dibeli," ujar Sri Mulyani dilansir dari Antara.
 
Baca Juga: Nah loh.. Buntut Kasus Ferdy Sambo, UU Kepolisian RI Bakal Direvisi

Sri Mulyani menambahkan, untuk HJE pertamax yang ditetapkan saat ini sebesar Rp 12.500 per liter, harga keekonomiannya sudah mencapai Rp 17.300 per liter. Sehingga, pemerintah memberikan subsidi mencapai Rp4.800 untuk setiap liter bahan bakar ini.

"Setiap orang mampu yang mobilnya bagus membeli pertamax, per liternya mendapatkan subsidi Rp 4.800," ujar Sri Mulyani.

Kemudian, untuk HJE LPG 3 kilogram yang ditetapkan saat ini sebesar Rp4.250 per kilogram, harga keekonomiannya sudah mencapai Rp18.500. Untuk itu, pemerintah memberikan subsidi mencapai Rp14.250 untuk setiap kilogram bahan bakar gas ini.
 
Baca Juga: Sulit Ditebak Langkah Politik Nasdem Terhadap Puan Maharani

"Jadi kalau setiap kali beli LPG 3 kilogram maka mereka mendapatkan subsidi Rp 42.750," ujar Sri Mulyani.

Seperti diketahui, pada tahun ini anggaran subsidi BBM dan LPG mencapai Rp 149,4 triliun, dan subsidi listrik mencapai Rp 59,6 triliun. Lalu, kompensasi BBM mencapai Rp 252,5 triliun dan kompensasi listrik mencapai Rp 41,0 triliun.

Dengan itu, total anggaran subsidi dan kompensasi mencapai Rp 502,4 triliun. Jumlah ini berpotensi membengkak hingga Rp 698 triliun atau naik Rp 195,6 triliun, apabila konsumsi terus meningkat.***

Editor: Aria Zetra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x