Baca Juga: Menkopolhukam Ungkap Alasan Mal dan Bandara Buka sedangkan Masjid Ditutup Saat Pandemi Covid-19
Kemudian, produk ketiga adalah ventilator atau alat bantu pernafasan darurat yang dikembangkan Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) bersama sejumlah perguruan tinggi dan pelaku industri.
“'Emergency ventilator' yang ini kemarin yang saya lihat ada karya dari BPPT, ITB, UI, UGM dari PT Dharma, dari PT Poly Jaya yang sudah mulai membuat ventilator, dan ini tinggal produksinya,” kata Presiden.
Produk keempat adalah Imunomodulator dan kelima adalah Inteljensi Artifisial (Artificial Intelligence/AI) untuk deteksi Covid-19.
Baca Juga: Tawarkan Mudik ke 2 Daerah, Polisi Selidiki Program 'Mudik Sehat PSBB 2020' Mengatasnamakan Big Bird
Produk-produk lainnya adalah Plasma Konvalenasi, Laboratorium Mobile dengan tingkat keamanan 'Bio-Safety Level-2', Robot berbasis sinar Ultraviolet (Autonomous UVC Mobile Robot/AUMR), dan respirator untuk pemurnian (Purifying Respirator).
Dengan berbagai produk inovasi untuk menangani Covid-19 tersebut, Presiden berharap impor alat kesehatan dapat dikurangi. Oleh karena itu, Presiden meminta proses riset dan inovasi dilakukan secara berkelanjutan.
“Harus terus berlanjut, harus terus diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan domestik dan bisa diekspor ke mancanegara,” ujarnya.***