Ucapannya Soal 'Si Kaya' dan 'Si Miskin' Banjir Kritikan, Achmad Yurianto Beri Klarifikasi

- 30 Maret 2020, 07:54 WIB
ACHMAD Yurianto.*
ACHMAD Yurianto.* //Youtube/BNPB/


PIKIRAN RAKYAT - Juru bicara pemerintah untuk penanganan kasus Covid-19 Achamda Yurianto akhir-akhir ini mendapatkan sorotan dan menjadi bulan-bulanan masyarakat.

Potongan pernyataannya saat konferensi pers yang dilaksanakan pada Jum'at lalu menjadi perbincangan hangat para warganet.

Pada saat itu, Yurianto menyampaikan pernyataan dengan menggunakan frasa 'si kaya' dan 'si miskin' yang membuat masyarakat geram sampai namanya trending di Twitter.

Baca Juga: 13 Orang Dinyatakan Sembuh Covid-19, Gubernur Jatim Mengucapkan Syukur

"Yang kaya melindungi yang miskin agar bisa hidup dengan wajar dan yang miskin melindungi yang kaya agar tidak menularkan penyakitnya," ujar Yurianto dalam konferensi pers yang dilaksanakan pada 27 Maret 2020 lalu.

Yurianto dianggap menyinggung kelas sosial dengan terang-terangan dan dianggap merendahkan masyarakat miskin di tengah pandemi global Covid-19 di Indonesia.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PRFM News, Yurianto memberikan klarifikasi bahwa ia tidak bermaksud untuk merendahkan masyarakat miskin.

"Kalau kita lihat secara utuh (video potongan konferensi pers) yang saya sampaikan, tidak akan seperti yang sepotong yang viral," kata Yurianto.

Baca Juga: Penambahan Kasus Positif Covid-19 di Tanah Air Terus Berlanjut, 6.500 Orang Diperiksa Pemerintah

Yurianto menyampaikan bahwa maksud dari rasa mengenai si kaya harus membantu si miskin adalah karena saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa menerapkan Work From Home.

Banyak warga kurang mampu yang dihadapkan pada dilema dan masih bergantung pada penghasilan harian.

Ia menyampaikan bahwa masyarakat yang menggantungkan hidup pada penghasilan harian harus mendapatkan jaminan agar tetap tinggal di rumah dalam situasi seperti ini.

Oleh karena itu, orang mampu memiliki peran penting untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon 30 Maret 2020: Siang Hari, Lemahabang dan Harjamukti Berpotensi Hujan Petir

"Marilah yang mampu bantu saudara kita yang kurang, agar tidak berisiko terkena penyakit," ujarnya.

Dalam klarifikasinya Yurianto mengibaratkan seorang asisten rumah tangga (ART) yang harus bekerja mondar-mandir dari rumah majikannya.

Menurutnya asisten rumah tangga tersebut memiliki risiko tinggi membawa virus corona (Covid-19) dari luar.

"Kenapa engga kita kasih gaji sebulan dan bantu sembako, suruh mereka tinggal di rumah, kita beri jaminan, itu yang saya maksud," kata Yurianto.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x