“Jadi benar-benar ini pemerintah sangat pro sama yang sudah gede, yang sudah kaya, dan nindas yang miskin dengan kebijakan tersebut,” tandasnya.
Sudah tentu tuturnya, hal itu bakal berdampak pada kenaikan harga secara berantai pada sembako dan sebagainya.
Lalu Rizal Ramli mengajak untuk berpikir secara objektif apa yang menjadi permasalahan.
Masalah utama Pemerintah Indonesia dikatakan Rizal Ramli adalah kewajiban bayar bunga hutang sebesar Rp273 Triliun satu tahunnya.
“Itu bunga hutangnya saja?” tanya Karni Ilyas. “Iya itu bunganya saja bukan pokok hutang, karena kita meminjam dengan bunga dua persen lebih tinggi dari seharusnya,” jawab Rizal Ramli.
Baca Juga: Tom Cruise Berpacu dengan Waktu Selesaikan Syuting 'Mission Impossible 7' di Tengah Pandemi
Kemudian, Rizal Ramli mengusulkan agar pemerintah melakukan langkah-langkah terobosan agar bunga hutang negara tersebut bisa dipangkas separuhnya.
Diujarkannya, berdasar pengalaman Rizal Ramli berkunjung ke Gubernur Bank Sentral di suatu negara besar. “Kebetulan Gubernur Bank Sentralnya temen lama.”
“Kamu kalau nerbitin surat hutang atau bon, kamu bayar bunga kepada yang minjem. Mau enggak, kamu ambil surat hutang kita, saya kasih bunga plus satu persen,” katanya.