“LSM MUI nggak perlu ikut campur. Apakah LSM MUI mau jika PT. PELNI ikut campur menentukan siapa yang boleh bicara di LSM MUI? Gak boleh kan?” ucap dia.
“LSM MUI bukan pemilik dan penentu kebenaran. LSM MUI bukan perwakilan umat, MUI itu cuma LSM sama seperti LSM lainnya, sehingga aneh jika selalu mengatasnamakan umat untuk membenarkan statement orang per orang disana. Kalau LSM MUI boleh, artinya LSM lain boleh atasnamakan umat,” imbuhnya.
Baca Juga: 3 Zodiak yang Kehidupan Cintanya Meningkat Setelah Venus di Aries Naik pada 12 April 2021
Ia menuturkan bahwa PT Pelni dan BUMN lainnya memiliki standar dan aturan sendiri bagi pegawainya agar tidak terkontaminasi radikalisme.
“PT. Pelni dan BUMN lainnya punya aturan tersendiri, mereka sangat paham bagaimana menjaga agar para pekerja di BUMN tidak terkontaminasi dengan ajaran radikalisme dan bagaimana cara memberantasnya,” ungkap Teddy Gusnaidi.
Teddy Gusnaidi menjelaskan agar MUI cukup fokus dengan pekerjaannya saja, dan tak usah mengurusi hal yang sejatinya tidak dipahami.
“Fokus saja sebagai tukang stempel Halal, jangan urusi urusan yang tidak kalian pahami,” tukasnya.
Teddy Gusnaidi menjelaskan bagaimana PT Pelni dalam menyikapi terkait kisruh acara Ramadhan yang berujung pemecatan itu.
“Direksi PT Pelni punya mekanisme internal. Nah jika mekanisme itu dilanggar, maka mereka berhak untuk membatalkan acara dan membatalkan semua pembicara,” tegas dia.