PR CIREBON – Menko Polhukam Mahfud MD, memberikan pernyataan terkait etika Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, yang ambil bagian di Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat tanpa mengomunikasikan dengan Presiden Jokowi.
Pernyataan itu diungkapkan Mahfud MD saat diwawancarai Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa pada Rabu, 10 Maret 2021 malam.
Mahfud MD tak menjawab secara langsung apakah Moeldoko beretika atau tidak, namun dirinya mengatakan bahwa itu tergantung dari penilaian masing-masing orang.
“Orang bisa menilainya berbeda-beda, tergantung pada motifnya. Ada yang bilang itu tidak benar, ada yang bilang itu biasa-biasa saja gitu,” katanya.
Terlepas beretika atau tidaknya Moeldoko selaku orang Istana yang ambil bagian dalam KLB Partai Demokrat, Mahfud MD mengatakan bahwa hal itu sudah biasa terjadi.
Menurut Mahfud MD, keikutsertaan orang Istana dalam sebuah gelaran KLB itu sudah terjadi sejak dulu.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Hari Ini, 11 Maret 2021: Hari Sempurna untuk Zodiak Aries, Taurus, Gemini
“Tetapi kalau alasannya bahwa itu orang Istana, sejak dulu KLB tandingan itu selalu ada orang Istana. Cuma kalau pertanyaannya kader, itu soal lain, soal etika masing-masing,” ujarnya.
Sama seperti kejadian KLB Partai Demokrat, kata Mahfud MD, banyak kader yang mengaku bagian dari partai lalu kemudian mengikuti KLB tandingan.