PR CIREBON – Kongres Luar Biasa (KLB) yang diadakan di Deli Serdang memutuskan KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang baru.
Keputusan KLB tersebut mengancam posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat yang sah sebelumnya.
Hal tersebut menghebohkan seluruh publik termasuk para pejabat internal Partai Demokrat. Kini, nasib Partai Demokrat bisa dibilang tengah berada di ujung tanduk.
Menanggapi hal itu, pakar politik Saiful Mujani memberikan analisisnya terkait nasib partai Demokrat selanjutnya usai adanya KLB yang mengangkat KSP Moeldoko.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @saiful_mujani, ia mengatakan saat ini tergantung sikap Pemerintah dalam menanggapi KLB Partai Demokrat.
“Setelah KSP Moeldoko ditetapkan jadi ketua partai Demokrat lewat KLB maka selanjutnya tergantung negara, lewat Menkumham dari PDIP, Yasona, mengakui hasil KLB itu atau tidak” ujarnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 7 Maret 2021, Cancer Bersikap Rasional Hingga Leo Jangan Ambil Langkah Buruk
“Kalau mengakui, dan membatalkan kepengurusan Partai Demokrat AHY, lonceng kematian Partai Demokrat makin kencang,” sambungnya.
Menurut analisis Saiful Mujani, jika Moledoko diakui dan diresmikan statusnya sebagai Ketum Partai Demokrat yang baru, maka AHY selanjutnya akan menggugat ke pengadilan.
“Dan ini biasanya hanya bisa selesai di Mahkamah Agung. Berarti itu bisa makan waktu lama, bisa sampai melewati deadline daftar pemilu 2024.
"Katakanlah Demokrat KSP Moeldoko yang bisa ikut pemilu. Lalu bagaimana peluangnya?," sambung Saiful Mujani.
Saiful Mujani memprediksi, kecil kemungkinan Moeldoko akan dapat menguasai panggung pemilu 2024 dengan statusnya sebagai pemimpin Partai Demokrat.
“Saya tak bisa membayangkan Partai Demokrat bisa besar dan bahkan terbesar pada 2009 tanpa SBY. suka ataupun tidak itu adalah fakta. Moeldoko bisa gantikan itu?,” tanyanya.
Baca Juga: BMKG: Gempa 5,8 Magnitudo Guncang Maluku Tenggara
Baca Juga: Ramalan Tarot Reading Minggu, 7 Maret 2021: di Antara 4 Zodiak Ini Harus Tinggalkanlah Jagat Maya
“Seperti mantan jendral-jenderal lainnya mimpin partai, KSP ini tak lebih dari Sutiyoso, Hendro, Edi Sudrajat, yang gagal membesarkan partai,” Sambungnya.
Lebih lanjut, Saiful Mujani juga menganalisis jika sampai Moeldoko gagal menguasai panggung 2024 itu berarti nasib Partai Demokrat juga akan tumbang.
“Akibatnya, 2024 Demokrat bisa menjadi seperti Hanura sekarang, yang hilang di parlemen setelah Wiranto tak lagi mimpin partai itu,” ujarnya.
Baca Juga: Buruan Klaim! Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini 7 Maret 2021, Tukarkan Hadiah Menarik dari Garena
Menurut Saiful Mujani, hasil akhir dari manuver KSP Moeldoko ini adalah membunuh Partai Demokrat.
“Demokrat mati di tangan seorang pejabat negara. backsliding demokrasi Indonesia makin dalam, dan ini terjadi di bawah Jokowi yang ironisnya ia justeru jadi presiden karena demokrasi,” pungkasnya.
1. setelah KSP Moeldoko ditetapkan jadi ketua partai Demokrat lewat KLB maka selanjutnya tergantung negara, lewat menkumham dari PDIP, Yasona, mengakui hasil KLB itu atau tidak. Kl mengakui, dan membatalkan kepengurusan PD Ahy, lonceng kematian PD makin kencang.— saiful mujani (@saiful_mujani) March 6, 2021
***