Kronik Banjir Jakarta: Himbauan Simpan Cadangan Makanan hingga Pengalihan Arus Lalu Lintas

- 20 Februari 2021, 14:34 WIB
Warga mendorong sepeda motornya melintasi banjir di Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta, Sabtu (20/2/2021). Banjir tersebut disebabkan karena curah hujan tinggi sejak Jumat (19/2) malam.
Warga mendorong sepeda motornya melintasi banjir di Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta, Sabtu (20/2/2021). Banjir tersebut disebabkan karena curah hujan tinggi sejak Jumat (19/2) malam. /Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/

PR CIREBON — Banjir lagi-lagi menggenangi sejumlah wilayah ibu kota Jakarta dan sekitarnya. Terpantau hari ini, Sabtu 20 Februari 2021,.

Kronik pemandangan air bah di Jakarta, menghiasi jagat media sosial, hingga jadi trending topik nasional.

Warganet atau netizen pun membanjiri laman media sosial dengan beragam komentar terkait banjir Jakarta, diikuti dengan unggahan kondisi banjir di wilayahnya masing-masing.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta 20 Februari 2021: Akankah Mateo Membocorkan Tentang Elsa pada Polisi?

Beberapa netizen ada yang mengingatkan untuk menyimpan cadangan makanan hingga anjuran mengisi baterai handphone. Hal ini, mungkin agar selalu update bisa unggah kondisi banjir di medsos.

Termasuk berbagai imbauan dari berbagai pihak, agar warga mempersiapkan antisipasi menghadapi banjir.

Juga, imbauan menghadapi datangnya cuaca ekstrem. Namun, ada pula netizen yang beranggapan, kenapa selalu menyebut hujan sebagai penyebab banjir.

Baca Juga: Ilmuwan Jerman Yakini Virus Corona Bocor dari Laboratorium Wuhan, Begini Alasannya

Apakah, seharusnya ada kebijakan yang membuat program pencegahan, pun masyarakat harus mendukung dengan lebih meningkatkan kesadaran dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI mengeluarkan peringatan dini banjir seiring meningkatnya tinggi muka air di Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News, data per pukul 03.00 WIB, tinggi muka air di pos pantau Sunter Hulu mencapai 285 centimeter dengan cuaca hujan dan status awas atau siaga 1.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Warga UEA Girang Lihat Salju hingga Ridwan Kamil Sosok Kuat Jadi Capres 2024

Dari laporan TMC Polda Metro Jaya, pada pukul 06.27 WIB pagi tadi, bahwa ada genangan Air di jalan Boulevard Barat Kelapa Gading Jakarta Utara.

Walaupun masih bisa dilintasi kendaraan, Polda Metro Jaya mengingatkan agar pengendara berhati-hati.

Kemudian, pada pukul 06.25 WIB diketahui ada genangan air di KM 03+800 Tol Jagorawi. Tetapi, ruas tersebut masih bisa dilintasi kendaraan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 20 Februari 2021: Cancer, Leo, dan Virgo, Hari yang Baik untuk Evaluasi Diri

Pada pukul 06.00 WIB, TMC juga melaporkan adanya genangan di Terowongan Cawang menuju Tol Tanjung Priuk dari arah Bekasi.

Selain itu, TMC melaporkan terdapat genangan air di Jl. Pilar Mas Raya, Kedoya Jakarta Barat, depan Kantor Metro TV. Akibat genangan ini, jalan Pilar Mas Raya tidak dapat dilewati kendaraan.

Kemudian, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Antara, petugas Satuan Lalu Lintas Polrestro Jakarta Timur menerapkan 'contraflow' atau lawan arah untuk mengalihkan arus kendaraan.

Baca Juga: Disebut Ada Jin, Masjid Kuno al Zahir Kairo Dijauhi Jemaah, Warga Desak Pihak Berwenang Turun Tangan

Pengalihan arus lalu lintas tersebut dari arah Cawang yang menuju Cililitan, akibat dampak banjir di sekitar terowongan Jalan DI Panjaitan, pagi tadi.

"Kita arahkan pengendara melalui jalur aman agar terhindar dari genangan air," ujar Kasatlantas Polrestro Jakarta Timur, Kompol Telly Bahute di Jakarta.

Hujan deras yang mengguyur kawasan setempat sejak Sabtu dini hari membuat ruas Jalan DI Panjaitan terendam air setinggi 50 sentimeter sehingga tidak bisa dilalui pengendara.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 20 Februari 2021: Libra, Scorpio, dan Sagitarius, Jangan Membenci Masa Lalu

Akibatnya, ruas jalan yang menghubungkan Kebon Nanas menuju Cawang dan Cililitan tidak bisa dilalui.

Sejumlah warga yang beraktivitas pada Sabtu pagi memanfaatkan perahu karet yang disewakan warga sekitar untuk menyeberang.

Telly menambahkan, banjir di sekitar Jalan DI Panjaitan terjadi akibat aliran Kali Sunter di sisi jalan yang meluap.

Baca Juga: Pesawat Tempur Tiongkok Kembali Terbang di Wilayahnya, Angkatan Udara Taiwan dalam Status Siaga

"Kami imbau pengendara untuk mewaspadai titik genangan air di sekitar Jakarta," katanya.

Kemudian, petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Jakarta Selatan melaporkan sejumlah wilayah dilanda banjir dengan ketinggian mencapai satu meter akibat curah hujan tinggi dan luapan air sungai.

Berdasarkan data Sudin Damkar, banjir paling banyak terjadi di Kecamatan Pasar Minggu, yakni Kelurahan Jati Padang, Pejaten Timur, Pejaten Barat, dan Cilandak Timur.

Baca Juga: Lama Bangkrut, Gedung Kasino Milik Donald Trump Diledakan dengan 3.000 Batang Dinamit

"Damkar mengerahkan semua perahu karet untuk mengevakuasi warga," kata Slamet, petugas Damkar Jakarta Selatan.

Laporan dari Damkar Jakarta Selatan, banjir di Jalan Mujair Dalam RT 02/RW 08, Kelurahan Pasar Minggu, Kecamatan Pasar Minggu, kondisi ketinggian air kali Pulo mencapai 160 cm.

Air dilaporkan naik mulai pukul 05.30 WIB sampai 06.30 WIB masih bertahan. Ada delapan kepala keluarga yang mengungsi terdiri dari enam anak-anak, empat orang lanjut usia, dan 10 orang dewasa.

Baca Juga: Peneliti Asal Kanada Sebut Satu Kali Suntikan Vaksin Pfizer dan Moderna Efektif hingga Lebih dari 92 Persen

"Kami melaksanakan evakuasi warga ke tempat pengungsian," ujar Slamet.

Lokasi banjir berikutnya di Jalan Jati Padang V RW 04, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu.

Air mulai naik pukul 02.45 WIB hingga 04.30 WIB dengan kondisi tinggi muka air Kali Pulo yang meluap 150 cm.

Baca Juga: Kapolri Terbitkan Surat Telegram, Kadiv Propam Polri: Cicipi Narkoba, Bikin Moral Bejat

Terdapat 15 orang pengungsi terdiri dari enam orang lansia dan sembilan orang dewasa.

Lokasi banjir lainnya  di Jalan Masjid Al Makmur Gang Buntu, RT 05/RW 08 dan RT 017/RW 07 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu.

Air luapan Kali Ciliwung mulai naik pukul 04.00 sampai 04.30 WIB, kondisi ketinggian Sungai Ciliwung kurang lebih 200 cm.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 20 Februari 2021: Aries, Taurus, dan Gemini, Ambil Kesempatan Ini

"Di lokasi ini sementara warga masih bertahan belum mau di evakuasi," tutur Slamet.

Berikutnya banjir di Jalan NIS RT 09/RW 03 Kelurahan Cilandak Timur, Pasar Minggu. Air mulai naik pukul 04.00 WIB hingga 07.30 WIB.

Air akibat luapan Kali Ciliwung yang naik ke level 2 terdapat 70 jiwa yang diungsikan.

Baca Juga: Bertemu Teten Masduki, Shopee Ungkap Dominasi UMKM dan Pedagang Lokal dalam Platform Capai 97 Persen

Lokasi banjir selanjutnya di Jalan Bambu RT 013/RW 08, Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu dengan kondisi ketinggian air meningkat pada pukul 02.30 WIB-pukul 07.30 WIB.

Kondisi ketinggian air kali 150 cm, jumlah pengungsi yang dievakuasi 10 kepala keluarga terdiri dari satu bayi, 11 anak, tiga lansia, dan 12 dewasa.

Banjir luapan kali juga terjadi di Jalan Pejaten Barat Terusan RT 07/RW 08, Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu.

Baca Juga: Revisi UU ITE Segera Direalisasikan, Mahfud MD Sebut Kemenko Polhukam Bentuk Dua Tim Khusus

Air luapan kali mulai naik pukul 02.30 sampai dengan 07.30 WIB, posisi ketinggian kali mencapai 150 cm.

"Ada 27 jiwa yang diungsikan petugas Damkar," tutur Slamet.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PMJ News ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x