Varian Covid-19 Inggris Kembali Bermutasi dengan ‘Kekuatan Super’, Disebut Lebih Kebal terhadap Antibodi

- 3 Februari 2021, 11:57 WIB
Ilustrasi Virus Corona.
Ilustrasi Virus Corona. //Pixabay/Gerd Altmann

PR CIREBON - Berdasarkan penelitian para ilmuwan, varian Covid-19 di Inggris yang lebih menular dilaporkan kini telah bermutasi lagi hingga disebut memiliki kekuatan super dan bisa lawan antibodi. 

Para ilmuwan mengkhawatirkan perubahan genetik pada varian Covid-19 Inggris yang bermutasi dapat memberi virus kemampuan untuk menghindari sistem kekebalan atau antibodi.

Public Health England melaporkan bahwa tes varian Covid-19 Inggris pada beberapa sampel mendeteksi genom dengan mutasi E484K, yang telah terlihat pada varian Afrika Selatan dan Brasil yang sangat menular.

Baca Juga: Kini Ada 3 Indikator Penentu Zonasi Risiko Daerah Covid-19, Begini Penjelasan Wiku Adisasmito!

"Mutasi yang paling memprihatinkan ini telah berkembang secara spontan dalam varian Covid-19 Inggris yang pertama kali terdeteksi di Kent di selatan Inggris," ujar Calum Semple, seorang ilmuwan mengatakan kepada pemerintah Inggris. 

Koresponden sains Sky Thomas Moore pun mengatakan bahwa virus telah secara efektif mengembangkan 'kekuatan super' yang memungkinkan tidak hanya menginfeksi sel, tetapi juga menghindari sistem kekebalan.

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari berita NZHerald, penelitian menunjukkan mutasi mungkin lebih kebal terhadap antibodi, meskipun Moderna dan Pfizer mengklaim vaksin mereka masih efektif.

Pengujian awal oleh Moderna menemukan bahwa vaksinnya dapat melindungi dari mutasi, meskipun efeknya mungkin tidak kuat atau bertahan lama.

Baca Juga: Minta Berhenti Kirimkan Pupuk Non Organik Subsidi untuk Petani, ini Alasan Dinas Pertanian Kuningan!

Sementara AstraZeneca akan mengumumkan hasil efektivitas vaksinnya terhadap mutasi minggu ini.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock pada Selasa mengatakan 11 kasus mutasi yang mengkhawatirkan telah diidentifikasi di Bristol dan 32 di Liverpool, memperingatkan "tantangan baru yang ditimbulkan oleh varian baru virus Corona".

Setidaknya 105 kasus varian yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan telah muncul di Inggris, termasuk 11 kasus tanpa kaitan dengan perjalanan internasional: di beberapa bagian London, West Midlands, timur, tenggara dan barat laut Inggris.

Pihak berwenang di area ini telah mulai menawarkan pengujian door-to-door dan mobile sebagai bagian dari upaya untuk menguji 80.000 orang untuk varian tersebut, dan mengurutkan setiap tes positif.

Baca Juga: AHY Surati Jokowi Terkait Isu Kudeta Partai Demokrat: Salah Satunya di Lingkaran Presiden

"Di semua bidang ini sangat penting bahwa orang tinggal di rumah dan hanya meninggalkan rumah ke tempat yang benar-benar penting," kata Hancock.

Hancock mendesak semua penghuni dan setiap orang yang harus meninggalkan rumah untuk pekerjaan penting agar diuji.

Pengujian di tempat kerja juga sedang diperluas di seluruh negeri, termasuk di parlemen Inggris.

"Lebih banyak pekerjaan ilmiah sedang dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang varian baru," kata sekretaris kesehatan itu.

Baca Juga: Kuningan Alami Indeks Kedalaman Kemiskinan Terendah di Jawa Barat, DPRD Pertanyakan Kinerja Pejabat Eksekutif

Inggris sekarang telah memvaksinasi 9,2 juta orang, termasuk satu juta dalam satu akhir pekan, lapornya.

"Kita semua harus terus melakukannya, kita telah berkorban begitu banyak," tambahnya, memperingatkan bahwa minggu-minggu ke depan akan sulit.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: NZ Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x