Gunakan Kendaraan Milik Warga, Pengungsi Gunung Merapi Dipulangkan Hari Ini

- 26 Januari 2021, 11:54 WIB
Pengungsi Merapi Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta/Antara/Victorianus Sat Pranyoto.*
Pengungsi Merapi Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta/Antara/Victorianus Sat Pranyoto.* /

PR CIREBON – Pengungsi Gunung Merapi di barak Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipulangkan hari ini, Selasa, 26 Januari 2021.

Menurut Camat Cangkringan, Suparmono, pemulangan Pengungsi Gunung Merapi itu sudah sesuai rencana.

"Sesuai rencana awal, pengungsi Gunung Merapi di barak Glagaharjo hari ini, tetap dipulangkan ke rumah masing-masing"

Baca Juga: Harimau Sumatera Ditemukan Dalam Kondisi Lemah di Aceh, Terjerat Selama 3 Hari

"Meskipun PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) diperpanjang," kata Suparmono, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Ia mengungkapkan, pemulangan pengungsi dari barak Glagaharjo ke Dusun Kalitengah Lor itu dilakukan dengan menggunakan kendaraan milik warga.

"Pemulangan pengungsi ini menggunakan kendaraan milik warga Kalitengah Lor, ini lebih memudahkan untuk penerapan protokol kesehatan"

Baca Juga: Resep Membuat Kue Lapis Coklat Maraschino Untuk Sambut Hari Valentine

"Dan 3M daripada menggunakan kendaraan angkutan besar dan secara massal," ungkapnya.

Sementara itu, ternak milik pengungsi yang berada di kandang-kandang penampungan sudah dipulangkan lebih dulu.

"Ternak milik warga pengungsi sudah dipulangkan dari kandang-kandang penampungan pada hari Minggu," tutur Suparmono.

Baca Juga: Dituduh Radikal dan Isu Taliban, KPK Curiga Sedang Ada Upaya Pengalihan Isu

Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta akan memulangkan pengungsi Gunung Merapi PPKM dinyatakan selesai pada 26 Januari 2021.

Namun, PPKM kemudian diperpanjang hingga 8 Februari 2021.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Harda Kiswaya menjelaskan, saat ini aktivitas Merapi masih cukup tinggi.

Baca Juga: Dukung RUU Larangan Berpolitik Bagi eks HTI dan FPI, Ferdinand Hutahaean: Ini Jalan Menuju Indonesia Damai

Aktivitas itu berupa erupsi efusif dan potensi bahaya berubah ke arah selatan-barat daya yaitu ke hulu Sungai Boyong, Sungai Bedog, Sungai Krasak, Sungai Bebeng dan Sungai Putih paling jauh 5 km.

Sedangkan potensi bahaya berupa lontaran material vulkanik bila terjadi letusan ekplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat level lll atau 'Siaga'. Bila diperlukan pengungsian warga di luar rekomendasi dapat dilakukan dan difasilitasi kebutuhan dasarnya," kata Harda.

Baca Juga: Moderna Inc Yakin Vaksinnya Berikan Perlindungan Terhadap Varian Baru Covid-19

Meskipun warga telah dipulangkan, ia mengungkapkan mereka bisa kembali diungsikan jika terjadi kondisi krisis Gunung Merapi.

"Bila terjadi kondisi krisis Gunung Merapi setiap saat, dapat diungsikan kembali," katanya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah