Ia menyampaikan satu dari empat petugas bertugas sebagai supir, karena itu tidak berfungsi apa-apa.
"Jangan lupa mobil yang membawa mereka adalah Daihatsu Xenia, yang kecil, sama seperti mobil FPI Chevrolet Spin. Jadi kalau hanya sampai di sini rasanya jauh lebih gampang membuka kasus ini," ujar Refly.
Baca Juga: Gunung Merapi kembali Bereaksi Hari Ini, Keluarkan 19 Kali Guguran Lava Pijar
Ia menuturkan lebih gampang karena hampir dipastikan ada sebuah prosedur yang keliru atau salah.
"Akan tetapi persoalannya adalah, sekali lagi, apakah ada struktur komando yang diberikan," ucap Refly.
Hal itu yang dinilai Refly tidak akan ditelusuri oleh Mabes Polri.
Baca Juga: Semakin Panas, Iran Minta Korea Selatan untuk Hindari Politisasi Penyitaan Kapal Tanker
"Kita tidak bercerita bahwa ini adalah perintah institusi Kepolisian, secara keseluruhan misalnya untuk "ngapa-ngapain" Habib Rizieq," ucap Refly.
Ia melanjutkan bisa saja ada kelompok tertentu di dalam institusi yang memiliki kepentingan, dan memiliki hubungan dengan pihak-pihak tertentu, seperti di dalam kekuasaan atau jalur lainnya.
Karenanya, hal itu tidak bisa berdiri sendiri hanya sekadar perilaku di lapangan, perintah untuk tembak dan perintah untuk menghabisi itu adalah on the spot.