PR CIREBON – Terkait penyitaan kapal Korea Selatan oleh Iran, negara tersebut menegaskan agar negara dengan julukan Negeri Gingseng itu mampu menghindari politisasi tindakan itu.
Iran juga menekan Korea Selatan untuk mengeluarkan dana sebesar 7 miliar dolar atau sekitar Rp105 triliun yang dibekukan di tengah yang diberikan Amerika Serikat (AS).
Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Choi Jong-kun, tiba di ibukota Iran, Teheran, pada Minggu, 10 Januari 2021 kemarin untuk membahas pelepasan MT Hankuk Chemi berbendera Korea Selatan yang disita oleh negara itu di dekat selat strategis Hormuz.
Baca Juga: Jelang Hari Terakhir jadi Presiden, Staf Gedung Putih Sebut Trump Kehilangan Pemerintahannya Sendiri
Iran membantah tuduhan bahwa penyitaan kapal tanker dan 20 awaknya itu sama dengan penyanderaan, dan mengatakan bahwa Seoul yang ‘menyandera’ dana Iran.
“Seoul harus menahan diri dari mempolitisasi masalah dan propaganda sia-sia dan membiarkan proses hukum dilanjutkan,” tegas Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.
Juru bicara pemerintah Iran sebelumnya mengatakan bahwa kapal itu disita berdasarkan perintah pengadilan Iran untuk mencegah pencemaran lingkungan.
Baca Juga: Soroti Tragedi Sriwijaya Air, Analis Asing: Saya Khawatir Standar Keselamatan Udara Indonesia
Namun, operator kapal yang berbasis di Busan, Taikun Shipping, mengatakan bahwa tidak ada indikasi sebelum penyitaan kapal bahwa pihak berwenang Iran sedang menyelidiki kemungkinan pelanggaran aturan lingkungan.