PB IDI Sebut Tenaga Kesehatan yang Meninggal Dunia Akibat Covid-19 di Indonesia Tertinggi se Asia

- 3 Januari 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /unsplash/Martin Sanchez

PR CIREBON - Data yang diperoleh Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menunjukan 504 Tenaga Kesehatan meninggal dunia akibat Covid-19.

Data tersebut diperoleh IDI hingga akhir Deseber 2020.

504 petugas kesehatan tersebut terdiri dari 237 dokter dan 15 dokter gigi, 171 perawat, 64 bidan, tujuh apoteker dan sepuluh tenaga laboratorium medik.

Baca Juga: Bahaya! 3 Alasan Jangan Memberi Makan Bayi Dibawah Enam Bulan, Bisa Sebabkan Kematian

Para dokter yang gugur tersebut terdiri dari 101 dokter umum, yang di antaranya adalah empat guru besar, 131 dokter spesialis, dengan di antaranya tujuh guru besar, serta lima residen.

Semuanya berasal dari 25 IDI wilayah (provinsi) dan 102 IDI cabang (kota/kabupaten).

Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi menjelaskan, Indonesia berada di posisi paling tinggi di Asia yang memiliki tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19.

Baca Juga: Prediksikan Kondisi Perpolitikan di Tahun 2021, Rocky Gerung: Akan Ada Kekacauan dalam Kebijakan

"IDI mencatat angka kematian tenaga medis di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia dan masuk lima besar di seluruh dunia. Peningkatan kematian tenaga medis itu," ujarnya Sabtu 2 Januari 2021.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon dalam PMJ News, meningkatnya kasus tenaga kesehatan meninggal merupakan salah satu dampak akumulasi peningkatan aktivitas dan mobilitas yang terjadi.

Seperti, berlibur, pilkada dan aktivitas berkumpul dengan orang tidak serumah.

Baca Juga: Peramal Inggris Terawang Kim Jong Un Akan Lengser hingga AS Dipimpin Seorang Wanita di Tahun 2021

"Vaksin dan vaksinasi adalah upaya yang bersifat preventif dan bukan kuratif. Meski sudah ada vaksin dan sudah melakukan vaksinasi, kami mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," ujarnya menambahkan.

"Karena risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi dimana rasio positif Covid-19 pada angka 29,4 persen. Situasi akan bisa menjadi semakin tidak terkendali jika masyarakat tidak membantu dengan meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3M," imbuhnya.

IDI meminta pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan untuk lebih memperhatikan ketersediaan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan serta tes rutin untuk mengetahui situasi terkini.

Baca Juga: Banyak Duduk saat Bekerja? Berikut 5 Tips Atasi Nyeri Punggung Akibat Sering Duduk

Perlindungan bagi tenaga kesehatan mutlak dibutuhkan, menurut Adib, diperlukan karena petugas kesehatan sekarang menjadi garda terdepan dan benteng terakhir mengingat masih adanya yang abai pada protokol kesehatan.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x