Network
PR CIREBON - Salah satu tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) yaitu Umar Hasibuan mengomentari perihal kegiatan blusukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini belum lama ini.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos Tri Rismaharini menyatakan dirinya akan memberdayakan warga yang tinggal atau bermukim di sekitar kolong Tol Gedong Panjang Pluit, Jakarta.
Mensos Tri Rismaharini mengajak para warga di sekitar kolong Tol Gedong Panjang Pluit, Jakarta untuk membuka usaha mikro pecel lele guna memperbaiki taraf hidup.
Baca Juga: Hore! PLN Beri Beberapa Diskon, Begini Cara Cek Token Listrik Gratis Program Stimulus Covid-19
"Nanti, kita ajari cari uang ibu-ibu. Di belakang itu ada lele (halaman belakang Balai Rehabilitas Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis), nanti kita buat pecel lele atau lainnya," kata Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma ketika blusukan di sana.
Risma juga menawarkan relokasi warga yang bermukim di bawa kolong flyover di Pegangsaan, tetapi mendapat penolakan dari warga sekitar.
Dia sebelumnya mengajak warga untuk pindah ke salah satu balai milik Kemensos.
Baca Juga: Sambut Tahun Baru 2021 di Masa Pandemi Covid-19, Anies Baswedan: Terus Jaga Protokol Kesehatan
Menanggapi apa yang dilakukan Risma, Gus Umar dalam kicauan Twitternya mengatakan bahwa model pendekatan yang dilakukan Mensos baru ini sudah tidak laku lagi.
"Nggak laku lagi model Jokowi dulu bu. Coba cari usaha lain mana tahu berhasil," cuit Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @UmarHasibuan75 pada Jumat, 1 Januari 2020.
Baca Juga: Terkait Pelarangan FPI di Ruang Digital, Menkominfo Johnny: Semuanya Sudah Diatur Undang-Undang
Ia kembali berkicau kalau mungkin dalam pikiran Risma pendekatan gaya gorong-gorong masih berlaku di Jakarta.
Fans berat Chelsea FC ini menyatakan dia sudah muak dengan segala kepalsuan.
"Dia pikir gaya gorong-gorong masih laku di Jakarta. Sudahlah saya sebagai warga DKI sudah muak dengan segala kepalsuan," katanya.
Baca Juga: Terkait Pembubaran FPI, Musni Umar: Hanya Pembentukan Wadah Baru Menjadi Front Pejuang Islam
Baca Juga: Hati-hati Bisa Dipidana, Maklumat Polri Larang Masyarakat Sebarluaskan Konten FPI di Media Sosial
