Network
PR CIREBON - Mantan politisi partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, menilai ucapan Fadli Zon tentang pembunuhan terhadap demokrasi adalah salah.
Ferdinand mengatakan, pembubaran Front Pembela Islam (FPI) bukan merupakan bentuk pembunuhan terhadap demokrasi.
"Fadli Zon menuding pembubaran FPI ini adalah pembunuhan terhadap demokrasi. Entah apa dasar berpikir FZ melihat FPI sebagai bagian kehidupan demokrasi yang harus dipertahankan," katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari cuitan Twitternya @FerdinanHaean3, Kamis, 31 Desember 2020.
Ferdinand menganggap pembubaran itu justru baik, mengingat FPI pernah menyatakan dukungan kepada ISIS dan khilafah.
"Bukankah selama ini FPI intoleran terhadap perbedaan? Mendukung ISIS & khilafah bukankah artinya anti demokrasi?," ungkapnya.
Menurutnya, pembubaran FPI bukan atas kekuasan, tetapi berdasarkan hukum yang dilanggar.
"Pembubaran FPI bukan atas kekuasaan tetapi berdasarkan hukum, karena negara kita memang negara hukum.
"Pelarangan itu berdasar UU No. 16/2017 tentang Ormas, yang memuat larangan-larang terhadap ormas, dan itu dilanggar oleh FPI," jelasnya.
Menurut politikus asal Sumatera Utara itu, bila ada yang menuding pemerintah otoriter, hal itu salah besar.
Sebelumnya, Fadli Zon mengatakan bahwa pembubaran FPI merupakan pembunuhan demokrasi.
“Sebuah pelarangan organisasi tanpa proses pengadilan adalah praktik otoritarianisme. Ini pembunuhan thd demokrasi n telah menyelewengkan konstitusi,” cuit Fadli.
Fadli Zon menuding pembubaran FPI ini adlh pembunuhan thdp demokrasi. Entah apa dasar berpikir FZ melihat FPI sbg bagian dr kehidupan demokrasi yg hrs dipertahankan. Bukankah slm ini FPI intoleran thdp perbedaan? Mendukung ISIS & khilafah bukankah artinya anti demokrasi?— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) December 31, 2020***
