ARJ dan Ketua Fraksi PAN Apresiasi Perombakan Kabinet: Menjawab Kegelisahan Rakyat

- 23 Desember 2020, 09:31 WIB
aliansi relawan jokowi ARJ
aliansi relawan jokowi ARJ /

PR CIREBON – Menteri baru Kabinet Indonesia Maju telah diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa, 22 Desember 2020 kemarin.

Nama-nama yang muncul adalah Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial dan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Selanjutnya, ada Budi Gunadi Sadikin yang ditugaskan menjadi Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto.

Baca Juga: Sebut Bisa Bahayakan Negara, Pakar: Pemerintah Harus Petakan Ormas dan Tindak Tegas Ormas Radikal

Posisi Fachrul Razi sebagai Menteri Agama juga digantikan oleh Yaqut Cholil Qoumas, atau yang lebih akrab dipanggil Gus Yaqut.

Kemudian Sakti Wahyu Trenggono yang akan menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, juga M. Luthfi sebagai Menteri Perdagangan.

Reshuffle kabinet tersebut diapresiasi oleh Aliansi Relawan Jokowi (ARJ).

Baca Juga: Umurnya Setara 130 Tahun, Panda Tertua yang Miliki Ratusan Keturunan di Seluruh Dunia Mati

ARJ memandang nama-nama yang ditunjuk oleh Presiden itu menjawab kegelisahan rakyat.

"Hari ini kami mengapresiasi Presiden Jokowi dalam hal reshuffle kabinetnya yang memang menurut kami ini sangat mengakomodir apa yang menjadi kegelisahan rakyat saat ini," kata Koordinator ARJ Aidil Fitri dalam keterangan di Jakarta pada Selasa, 22 Desember 2020 malam.

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Antara News, Aidil yang juga Ketua Umum Forum Relawan Demokrasi itu meyakini susunan nama menteri pengganti yang ada akan menjalankan perannya sesuai visi-misi Presiden.

Baca Juga: Ditangkap Polisi dengan Kondisi Telanjang, Wanita Ini Justru Dapat Rp34 Miliar

"Walaupun kami tahu masih ada beberapa kementerian yang memang harus menjadi perhatian," ungkapnya.

Dia menekankan ARJ tetap akan menjadi mata dan telinga Presiden seperti apa yang diminta Presiden kepada ARJ.

Sementara itu, Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi akan menambah 50 persen kekuatan dalam memperkuat kinerja.

Baca Juga: Ungkap Sosok Gus Yaqut, Gus Sahal: Dia Tidak Denial Terhadap Radikalisme

"Ekspektasi kami ada perubahan sehingga reshuffle ini baru memberikan kekuatan 50 persen untuk kinerja kabinet karena sebenarnya Presiden butuh 100 persen tenaga," kata Saleh di Jakarta.

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga hingga 100 persen, dia menilai Presiden berhak melakukan evaluasi kinerja kabinetnya untuk melihat sejauh mana efektivitas kerja para pembantunya.

Saleh berharap sosok Sandiaga Uno dan Tri Rismaharini yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Pariwisata dan Menteri Sosial bisa menambah kekuatan kinerja kabinet.

Baca Juga: Terkait Rencana STNK Mati 2 Tahun Akan Diblokir, Ini Penjelasan Ditlantas Polda Metro Jaya

Akan tetapi, Saleh mempertanyakan kebijakan Presiden menunjuk Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan karena yang bersangkutan berlatar belakang finansial dan keuangan.

"Selama ini sosok Menkes yang ditunjuk Presiden dari latar belakang kesehatan, saya tidak tahu pemikiran Presiden Jokowi menunjuk Budi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan. Saya kira penempatan ini di luar kebiasaan dan nalar kita," ujarnya.

Saleh yang merupakan anggota Komisi IX DPR RI itu memberikan catatan kepada Menkes yang baru karena harus segera melakukan penyesuaian dalam melaksanakan kerja, khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kapsul Waktu dari Kutub Utara Ditemukan di Irlandia, Setelah Mengarungi Laut Selama 2 Tahun

Ia mencontohkan kebijakan pemerintah yang akan melakukan vaksinasi untuk mengatasi Covid-19, butuh perorganisasian yang baik sehingga menteri baru harus melakukan penyesuaian agar program tersebut tidak dimulai dari awal.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah