Ungkap Sosok Gus Yaqut, Gus Sahal: Dia Tidak Denial Terhadap Radikalisme

- 23 Desember 2020, 09:21 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas./ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas./ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A /
PR CIREBON - Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal, berbicara soal penunjukkan Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) sebagai Menteri Agama baru.
 
Hal itu disampaikan Akhmad Sahal atau yang akrab disapa Gus Sahal dalam video yang diunggah dalam kanal Youtube Cokro TV pada Selasa, 22 Desember 2020.
 
"Sebagai santri yang lahir dan besar dalam kultur pesantren dan kultur Nahdatul Ulama (NU), Gus Yaqut punya beberapa kelebihan," katanya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com melalui unggahan video Cokro TV.
 
 
Menurut Gus Sahal, ada beberapa kelebihan yang dimiliki seorang Gus Yaqut, khususnya dalam memerangi radikalisme yang sedang melanda Indonesia.
 
Menurutnya, Gus Yaqut sangat convidence untuk menegaskan bahwa radikalisme itu bukanlah sesuatu yang harus disikapi dengan denial.
 
"Gus Yaqut tidak denial terhadap radikalisme. Biasanya ada sejumlah kalangan islam misalnya yang menggap bahwa teroris tidak punya agama, radikalisme tidak terkait agama, tapi Gus Yaqut tidak seperti itu," sambungnya.
 
 
Dalam salah satu videonya, lanjutnya, Gus Yaqut menyebut, bohong apabila orang yang mempunyai paham radikalisme tidak terkait dengan agama.
 
"Di timur tengah orang ngebom, membunuh mengatasnamakan jihad. Di Indonesia orang memekikan takbir kemudian yang muncul adalah ekspresi penghalalan kekerasan atas nama agama," tegasnya.
 
Hal itu katanya, membutuhkan sikap yang tegas untuk berani mengakui bahwa ada yang salah dalam pemahaman ke-Islaman.
 
 
"Jadi ini betul-betul sebuah kedewasaan dalam beragama. Ada kesalahan pemahanan agama dalam kelompok tertentu, dan itu harus dikoreksi. Dan langkah awal melawan radikalisme adalah tidak denial. Contohnya dengan memberikan counter narasi," ujar Gus Sahal.
 
Selain itu, menurutnya, dengan ditunjuknya Gus Yaqut menjadi Menteri Agama, akan memudahkan pemerintah dalam melihat radikalisme tidak secara simplistis.
 
"Kita tahu radikalisme soal yang sangat kompleks, ada banyak gradasi dan faksi tentang radikalisme," tandasnya.
 
 
Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah resmi menunjuk Gus Yaqut untuk menjadi Menteri Agama (Menag) menggantikan Fachrul Razi.
 
"Bapak Yaqut Cholil Qoumas, beliau adalah pemimpin muslim, Ketua GP Ansor dan kita akan berikan tanggung jawab sebagai Menteri Agama," ujar Presiden Jokowi dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
 
Gus Yaqut merupakan putra pendiri Partai Kebangkitan Bangsa, K.H Muhammad Cholil Bisri. Ia selama ini dikenal sebagai pemimpin muda muslim kelahiran.
 
 
Pria kelahiran Rembang, 4 Januari 1975 silam ini memiliki saudara bernama Yahya Staquf, tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
 
Lulus dari SDN Kutoharjo (1981—1987), Gus Yaqut lantas melanjutkan pendidikannya ke SMPN II Rembang (1987—1990).
 
Lalu meneruskan pendidikannya ke SMAN II Rembang (1990—1993) dan menempuh pendidikan sarjana di Universitas Indonesia Jurusan Sosiologi.
***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA Youtube CokroTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x