Komentari Wacana Presiden 3 Periode, Refly Harun: Padahal Banyak Bibit yang Bisa Jadi Pemimpin

- 22 Desember 2020, 19:01 WIB
Pakar hukum tata negara Refly Harun.
Pakar hukum tata negara Refly Harun. /Instagram/@Refly Harun.

Menurutnya, selama masa akhir periode pertama Presiden Jokowi harus mempersiapkan diri untuk memenangkan Pilpres periode berikutnya.

Sehingga, Refly Harun memiliki sebuah pandangan tersendiri dimana presiden hanya cukup satu periode saja.

Baca Juga: Tri Rismaharini Diangkat jadi Mensos, Pengamat: Kami Mendukung, Beliau Memiliki Aksi Konkret 

Akan tetapi, masa jabatan ditambah dari 5 tahun menjadi maksimal 7 tahun.

"Kerja pada periode pertama itu, satu tidak full 5 tahun, karena 6 bulan pertama adjusment. Lalu bekerja 2,5 tahun, tapi 2 tahun terakhir sudah persiapan Pilpres agar terpilih kembali, karena tahapan pemilunya panjang, tahap Pilpresnya panjang," terang Refly Harun.

Selain itu, program kerjanya pun akan tidak maksimal karena harus merujuk pada tujuan 'terpilih' kembali.

Baca Juga: Layangkan Surat Terbuka Kepada Presiden, Peter Gontha Minta Pejabat Korupsi Dimiskinkan

"Sehingga yang kita lihat adalah mulai program-program pembangunan dan lain sebagainya ditujukan untuk mem-backup seorang presiden agar terpilih kembali," lanjut Refly Harun.

Di sisi lain, bisa saja mempertahankan aturan lama yang membuat 'calon pemimpin' baru untuk mencalonkan diri.

"Termasuk juga misalnya mempertahankan aturan-aturan yang membelenggu demokrasi, seperti Presidential Threshold, akhirnya cuma ada 2 paslon saja," papar.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah