Soal Wacana Presiden 3 Periode, Refly Harun: Tanda Ketidak Efektifan Jokowi di Periode Pertama

- 22 Desember 2020, 17:42 WIB
Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun
Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun /tangkap layar Youtube/Refly Harun/.*/Tangkap layar Youtube/Refly Harun

PR CIREBON - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, mengkritik mencuatnya wacana jabatan presiden tiga periode sebagaimana permintaan Ketua DPR RI Puan Maharani yang meminta agar hal itu dikaji kembali.

Kali ini Refly Harun memiliki sebuah pandangan yang berbeda dari Puan Maharani. Sebab, Refly merasa jabatan presiden cukup satu periode saja agar kinerja lebih efektif.

Seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari sebuah video berjudul "Masa Jabatan Presiden Jadi Tiga Periode!" yang diunggah pada Senin 21 Desember 2020 dari Kanal Youtube Refly Harun yang mengurai alasan Presiden Jokowi tidak efektif di periode pertama.

Baca Juga: Dicopot dari Posisi Menparekraf, Wishnutama Kini Diminta Publik Balik Lagi ke Net

Menurut Refly Harun, hal itu disebabkan karena Presiden Jokowi harus mempersiapkan diri untuk memenangkan Pilpres periode berikutnya.

Oleh sebab itu, Refly Harun memiliki sebuah pandangan presiden hanya cukup satu periode saja, tetapi waktu jabatan ditambah menjadi maksimal 7 tahun.

Refly Harun menganggap kalau Presiden Jokowi tidak efektif di periode pertama.

"Tidak satu full 5 tahun, 6 bulan pertama ajusment. Kemudian bekerja 2,5 tahun, tapi 2 tahun terakhir persiapan Pilpres agar terpilih kembali karena Pilpres persiapannya panjang," kata Refly Harun

Baca Juga: Varian Virus Corona Baru Menyebar Tak Terkendali di Inggris, Berikut Penjelasannya

Melihat hal tersebut Refly Harun lalu menegaskan, maka yang terlihat pada akhir masa jabatan Presiden Jokowi periode pertama tidak lain adalah upaya untuk mendongkrak kembali posisinya guna memenangkan Pilpres periode kedua.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah