Pihak Asing Mulai Soroti Kasus Penembakan FPI, Musni Umar: Bisa Ada Intervensi

- 20 Desember 2020, 15:56 WIB
Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar
Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar /Instagram.com/@musni_umar

PR CIREBON - Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar mengatakan bahwa masalah penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI ) masih tetap menjadi berita yang aktual.

Musni Umar menambahkan kalau berita penembakan tersebut tidak hanya menjadi perbincangan di dalam negeri tetapi juga sudah dibicarakan di mancanegara.

Dikatakannya umat Islam di Amerika Serikat sudah meminta kepada pemerintah Indonesia untuk mengusut tuntas masalah penembakan laskar FPI.

"Mereka juga sudah minta kepada Presiden terpilih AS yaitu Joe Biden, agar memperhatikan masalah tersebut," kata Musni Umar, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal Youtube Musni Umar pada Minggu, 20 Desember 2020.

Baca Juga: Nama Gibran Terseret Bancakan Bansos, Andi Arief: Pak Jokowi Semestinya Tahu yang Harus Dilakukan

Selain itu, dia mengungkapkan, ada perkembangan yang sangat menarik yaitu terkait dengan kedatangan kedutaan Jerman ke markas FPI di Petamburan, untuk menyampaikan duka cita atas kematian enam laskar FPI dan penahanan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.

"Masalah ini menjadi penting kita sampaikan karena pertama pemerintahan Joe Biden dari AS, isu yang selalu dibangun yaitu demokratisasi," ujarnya.

Selain itu juga HAM dan perubahan iklim juga menjadi isu yang diperhatikan oleh presiden terpilih AS tersebut

Baca Juga: Skandal Korupsi Bansos Seret Nama Gibran, Mardani Ali Sera Ingatkan KPK Tetap Berani Usut Tuntas

Menurutnya kalau pemerintah tidak hati-hati dalam mengatasi masalah tersebut, maka bisa jadi Indonesia akan menjadi perbincangan di AS dan dunia internasional.

Karena bagaimanapun AS masih menjadi negara yang super power di dunia, jadi apa yang mereka sampaikan akan menggema di seluruh dunia dan akan mempengaruhi citra Indonesia sebagai bangsa.

Musni Umar melanjutkan karena itu tuntutan masyarakat, sudah demo berjilid-jilid di berbagai daerah, mereka yang mendukung Habib Rizieq, juga yang di media sosial, mereka sangat ramai orang membicarakan masalah pembunuhan enam laskar FPI.

Muhammadiyah juga sudah berbicara masalah tersebut, begitu pun dengan NU.

"Oleh karena itu menurut saya sebaiknya seperti yang banyak dituntut oleh berbagai pihak, itu diselesaikan secara baik dengan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF)," ucapnya.

Baca Juga: Isu Terorisme Kembali Mencuat di Indonesia, Musni Umar: Betapa Sedih, Kita Menangis


Musni Umar merasa bersyukur karena dari Komnas HAM sudah bergerak dalam melakukan penyelidikan, penelitian, untuk kemudian mengungkap masalah pembunuhan tersebut.

Akan tetapi, menurutnya, masih ada perasaan was-was dari masyarakat jangan-jangan lembaga itu diintervensi walaupun Komnas HAM adalah lembaga yang independen.

"Tetapi memang setelah mereka melakukan investigasi, sebaiknya melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, perguruan tinggi yang kredibel, yang bisa menyakinkan publik atau menyakinkan dunia," urainya.

Sekali lagi, dia menambahkan, dunia internasional sudah menyoroti masalah pembunuhan enam laskar FPI, karena diberitakan secara luas oleh berbagai media internasional.

Baca Juga: Gibran Terseret dalam Korupsi Bansos, Ferdinand Hutahaean: Apa Penyidik Bisa Membocorkan ke Media ?

Musni Umar menilai kalau hasil investigasi atau penyelidikan tersebut tidak dapat menyakinkan publik, baik publik Indonesia dan Internasional, hal itu akan menjadi ganjalan terus menerus.

"Tidak akan pernah selesai, dan akhirnya mengganggu kita sebagai bangsa, mengganggu ketenangan kita, dan itu sarana untuk intervensi di negara kita," katanya.

Tentu, ungkapnya, sebagai negara tidak ada yang mau jika pihak lain melakukan intervensi, tetapi berdasarkan pengalaman hal itu tidak bisa mencegah AS untuk mengintervensi kalau yang menjadi masalah itu berkaitan dengan pelanggaran HAM.

Baca Juga: Mayoritas Kasus Covid-19 Kota Bandung dari Usia Produktif, Pengawasan dan Penindakan Semakin Ketat

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Musni Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x