Detik-detik Tembak Mati 6 Laskar FPI Diungkap, Alasan Diklaim Merebut Senjata Polisi

- 15 Desember 2020, 08:19 WIB
Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari.
Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. /ANTARA FOTO/M. Ibnu Chazar/hp.
PR CIREBON - Polri membeberkan detik-detik tembak mati empat orang Laskar Pembela Islam (LPI) yang diduga mencoba merebut senjata api milik aparat usai di tangkap di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
 
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian S Djajadi mengatakan bahwa pada saat itu polisi tidak memborgol empat anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) yang dibawa polisi usai ditangkap di Rest Area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.
 
Hal itu karena mereka bukan tim penangkapan sehingga tidak dilengkapi dengan borgol saat bertugas.
 
 
"Memang dia tidak diborgol karena memang tim yang mengikuti (menguntit) ini bukan tim untuk menangkap, tim surveilans untuk mengamati. Mereka tidak dipersiapkan untuk menangkap, tetapi apabila menerima serangan, mereka siap," kata Brigjen Rian saat dihubungi di Jakarta, Senin. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
 
Sehingga hal tersebut membuat para pelaku mampu berupaya merebut senjata milik polisi saat berada di mobil untuk dibawa ke Mapolda Metro Jaya.
 
Kemudian Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menuturkan bahwa kala itu polisi yang menangkap diserang oleh empat Laskar dalam mobil sehingga harus mengambil tindakan tegas dengan menembak mati para korban.
 
 
Dalam hal ini Ramadhan mengatakan bahwa saat itu terdapat 7 orang dalam mobil yang digunakan oleh polisi itu. Empat orang Laskar, dan tiga lainnya petugas.
 
"Kenapa dilakukan penindakan tegas dan terukur, karena yang bersangkutan ingin merebut senjata milik petugas," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin 14 Desember. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News.
 
Ramadhan pun menerangkan bahwa hal tersebut memang sangat berpotensi membahayakan petugas. 
 
Sehingga, polisi harus melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak mati 4 orang itu.
 
 
Ramadhan punengatakan kalau 3 orang Laskar duduk di kursi belakang. Sementara 1 oranb laskar lainnya berada di kursi depan.
 
Namun Ramadhan enggan membeberkan kelanjutan setelahnya terkait insiden penembakan itu lantaran sudah masuk dalam materi penyidikan.
 
Menurutnya, hasil rekonstruksi itu sudah berdasarkan keterangan dan petunjuk yang didapat para penyidik selama ini.
 
"Tentu keterangan anggota sendiri dan ada petunjuk dari bukti-bukti yang ada," kata Ramadhan.
 
Kemudian Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Andi Rian menjelaskan bahwa memang pada saat kejadian para tersangka dalam kondisi tidak diborgol oleh petugas.
 
 
Andi kembali menjelaskan bahwa empat Laskar itu sempat mencekik petugas yang berada di depan. Sementara, orang yang berada di sampingnya mencoba untuk merebut senjata.
 
"Terus dalam kondisi begitu kan ga mungkin lagi kan pakai omongan-omongan kan," katanya.
 
Bareskrim Polri melakukan rekonstruksi perkara pada Senin 14 Desember dini hari. Yang mana hasil rekonstruksi itu dinilai janggal oleh Indonesia Police Watch (IPW).
 
Ketua Presidium IPW Neta S. Pane mengatakan bahwa terjadi pelanggaran prosedur operasi standar (SOP) yang dilakukan oleh tim di lapangan. 
 
 
Neta mengatakan kalau hasil Rekonstruksi sangat aneh apabila polisi tidak memborgol tersangka saat hendak dibawa ke Markas Kepolisian.
 
"Keempat anggota FPI yang masih hidup, setelah dua temannya tewas (versi polisi tewas dalam baku tembak) dimasukkan ke dalam mobil polisi tanpa diborgol. Ini sangat aneh, Rizieq sendiri saat dibawa ke sel tahanan di Polda Metro Jaya tangannya diborgol aparat," ucap Neta.***
 
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x