Baca Juga: Investigasi Jurnalis Senior Klaim Tidak Ada Baku Tembak Polisi vs FPI, Habib Husin: Bahaya Provokasi
Allahu Akbar!
Syirik adalah dosa paling besar, dan syirik yang paling akbar adalah mensekutukan-Nya
Dengan mempertuhankan diri sendiri
Dengan memutlakkan kebenaran sendiri.
Laa ilaaha illaLlah!
Baca Juga: Ribuan Umat Islam Ciamis Geruduk Polresta Setempat, Nama Ciamis Trending Di Twitter
Puisi itu tentu saja berakibat diserangnya Gus Mus oleh para pendukung dan simpatisan FPI. Menanggapi demikian, Putri Gus Mus tak terima dan mencuit klarifikasi lewat akun Twitter miliknya bernama @tsuroiya pada Senin, 14 Desember 2020.
“Dear para pendukung fanatik Pak Jokowi, buzzer atau bukan. Kalau kalian ingin berkampanye melawan FPI, lakukanlah dengan cara yg baik. Jangan mencatut nama Abah saya, KH. Mustofa Bisri (Gus Mus),” tulisnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.
Dear para pendukung fanatik Pak Jokowi, buzzer atau bukan. Kalau kalian ingin berkampanye melawan FPI, lakukanlah dengan cara yg baik. Jangan mencatut nama Abah saya, KH. Mustofa Bisri (Gus Mus).
Setidaknya sudah tiga tahunan ini kami dibuat repot gara2 ulah kalian. Stop it!— ienas Tsuroiya (@tsuroiya) December 13, 2020
Menurutnya, peristiwa pencatutan seperti ini kerap kali terjadi dan membuat Gus Mus beserta keluarga kerepotan.