Network
PR CIREBON – Usai Polda Metro Jaya resmi menahan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab atas kasus pelanggaran protokol kesehatam, berbagai respon datang dari berbagai pihak.
Bahkan sejumlah tokoh dan aktivis ikut mengomentari hingga media sosial pun dipenuhi soal pemberitaan tentang penahan Habib Rizieq (HRS).
Melihat hal ini, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi menganggap hal ini berlebihan dan meminta agar masyarakat jangan merespons berlebihan.
"Ikuti saja prosesnya, berdoa semoga kasus ini selesai dan semua pihak mendapat keadilan," kata Zainut, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada Minggu, 13 Desember 2020.
Baca Juga: Rocky Gerung Curiga Habib Rizieq Jadi Korban Permainan Politik Pemangku Kepentingan
Zainut juga berharap organisasi masyarakat Islam mengedepankan kebijaksanaan dalam dakwah menegakkan kebenaran (amar ma'ruf) dan mencegah keburukan (nahi munkar).
Menurut dia, saat ini ada yang menganggap amar ma'ruf dilakukan dengan cara lembut, bijak, dan penuh kedamaian sedangkan nahi munkar dilakukan dengan cara keras.
"Rasulullah mengajarkan untuk melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar itu harus dengan penuh kebijaksanaan, contoh yang baik dan berdiskusi dengan cara yang lebih baik," katanya.
Baca Juga: Soal Penembakan FPI, Presiden Jokowi ke Penegak Hukum: Gunakan Kewenangan Secara Wajar dan Terukur
Zainut juga mengemukakan bahwa peredaran ujaran kebencian dan berbagai macam hoaks, termasuk hoaks seputar isu keagamaan, di media sosial bisa melahirkan intoleransi.
