Muhammadiyah Hadir di Hari HAM Sedunia, Harapkan Islam Junjung Tinggi Kemanusiaan

- 10 Desember 2020, 15:15 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, tangkap layar.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, tangkap layar. / Youtube/Muhammadiyah

PR CIREBON - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir turut mengucapkan selamat Hari HAM Sedunia pada 10 Desember 2020.

"Selamat Hari Hak Asasi Manusia, 10 Desember 2020. Hak Asasi Manusia bagi dunia dan khususnya bagi Indonesia merupakan komitmen global dan nasional yang telah berjalan puluhan tahun bahkan ratusan tahun sebagai wujud dari penghormatan hak-hak dasar manusia untuk hidup dan melangsungkan kehidupan dengan berbagai jaminan hak asasi manusia," kata Haedar Nashir sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal Youtube Muhammadiyah.

Dikatakan Haedar, Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan segala hak dasar hidupnya, Islam meletakkan manusia dalam semulia-mulianya penciptaan.

Baca Juga: Pemprov DKI Larang Hotel dan Restoran Gelar Pesta Tahun Baru, Jika Melanggar Bakal Tindak Tegas

Selain itu Islam juga memberikan penghormatan terhadap laki-laki dan perempuan, penghormatan terhadap segala kebebasan yang menjadi hak milik manusia sebagai insan yang diciptakan mulia, penghormatan terhadap hidup dalam kebersamaan saling menyelematkan sebagai bagian dari menjaga jiwa manusia.

"Dalam konteks kehidupan saat ini tentu masih ada berbagai kelemahan dalam praktek menegakkan HAM di republik," ujar Haedar.

Haedar menyatakan bahwa sudah menjadi kewajiban bersama kalau HAM, baik yang bersifat universal maupun yang telah menjadi hak konstitusional di dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, diwujudkan dalam kehidupan masyarakat sebagai bangsa, tetapi bersamaan dengan itu kesadaran akan HAM pada setiap warga bangsa juga harus disertai dengan semangat mewujudkan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Baca Juga: Monopoli Dunia Digital, Facebook Dituntut AS untuk Jual Instagram dan Whatsapp

"Di mana pelaksanaan HAM setiap warga tidak boleh mencederai dan menganggu, serta merugikan hak asasi yang lain," ucapnya.

Haedar mengungkapkan, dalam menegakkan HAM di kehidupan maka semangat persatuan Indonesia bila perlu menjadi bingkai di dalamnya.

Dia menyebutkan keadaban, keadilan, etika, kemuliaan hidup, dan nilai-nilai luhur yang ada pada agama yang hidup di Indonesia, dalam Pancasila dan kebudayaan luhur bangsa harus menjadi pembingkai dalam menegakkan HAM.

 


Lebih lanjut, di dalam bernegara juga harus menghormati dan terus meningkatkan berbagai jaminan konstitusional agar setiap warga negara sebagaimana dijamin oleh konstitusi dapat hidup sesuai dengan HAM.

"Siapapun di republik ini termasuk negara tidak boleh melanggar HAM, dan merugikan HAM, dari sinilah maka sebagai refleksi kita bagaimana HAM bangsa Indonesia dibangun di dalam kerangka kehidupan kolektif berbasis agama, Pancasila, dan nilai budi luhur bangsa," katanya.

Haedar menambahkan hal itu sekaligus juga sebagai koherensi dengan HAM yang bersifat universal, yang dalam pesan Islam melahirkan hak-hak hubungan HAM dan relasi antar bangsa yang rahmatan lil alamin.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Muhammadiyah Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x