Fadli Zon Sesalkan Simpatisan HRS Ditembak Mati: Yakin Pendukung Habib Rizieq Cinta Damai

- 7 Desember 2020, 14:37 WIB
Politisi Gerindra Fadli Zon menyesal atas simpatisan Habib Rizieq ditembak mati.
Politisi Gerindra Fadli Zon menyesal atas simpatisan Habib Rizieq ditembak mati. /Twitter/@fadlizon
PR CIREBON - Politisi Gerindra Fadli Zon menyayangkan sikap Polisi yang menembak mati enam orang pengikut Muhammad Rizieq Shihab (MRS) lantaran melakukan penyerangan terhadap petugas yang sedang melakukan penyelidikan.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyatakan bahwa terhadap kelompok MRS yang telah melakukan penyerangan kepada anggota maka dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang. Hal tersebut dia katakan di Polda Metro Jaya, 7 Desember 2020.

Dijelaskan Fadil bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
 

Kejadian tersebut diawali saat petugas menyelidiki informasi terkait pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap MRS.

"Ada 10 orang yang melakukan penyerangan, namun setelah enam rekannya ambruk, sisanya melarikan diri," kata Fadil.

Sementara dari pihak Kepolisian tidak ada korban jiwa maupun luka, hanya kerugian materi yaitu sebuah kendaraan rusak saja.

Menanggapi peristiwa penembakan tersebut, Fadli Zon menyayangkannya.

 
Fadli mempertanyakan apakah para pengikut MRS teroris.

Dia mengharapkan Polisi untuk tidak bertindak gegabah menggunakan senjata karena dia yakin pendukung Habib Rizieq cinta damai.

"Kenapa sampai ada tembak mati? Memangnya mereka teroris? Polisi jangan gegabah gunakan senjata. Saya sangat yakin Pendukung Habib Rizieq cinta damai dan tidak dibekali senjata," cuit Fadli Zon, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com di akun Twitter Fadli Zon.
 
Baca Juga: Habib Husin: Ustaz Maaher Sudah Dimaafkan Tapi Laporan Ujaran Kebencian Tak Bisa Dicabut

Fadli menambahkan kalau ternyata Polisi sudah bertindak berlebihan maka Polisi telah melakukan abuse of power dan harus bertanggung jawab.

"Harus diusut tuntas. Jika berlebihan, maka polisi telah melakukan abuse of power. Kapolda harus bertanggung jawab," kata Fadli Zon.*** 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x