Deklarasi Papua Merdeka Ancaman Disintegrasi, Fadli Zon: Satu Langkah Menuju yang Tidak Diinginkan

- 3 Desember 2020, 09:42 WIB
Anggota DPR RI sekaligus politikus Partai Gerindra Fadli Zon tanggapi deklarasi Papua Barat di kanal YouTube pribadinya Fadli Zon Official.
Anggota DPR RI sekaligus politikus Partai Gerindra Fadli Zon tanggapi deklarasi Papua Barat di kanal YouTube pribadinya Fadli Zon Official. /Tangkapan layar YouTube Fadli Zon Official.



PR CIREBON - Sebagaimana diketahui, pada Senin, 1 Desember 2020 kemarin, media sosial diramaikan dengan adanya sebuah peristiwa di Papua dan dunia internasional, terkait adanya tokoh-tokoh Papua merdeka yang menyatakan mereka mendeklarasikan kemerdekaan Papua pada 1 Desember 2020 yang dipimpin oleh seseorang bernama Benny Wenda.

Menanggapi hal itu, politikus Partai Gerindra, Fadli Zon pun angkat bicara, dia mengatakan bahwa peristiwa ini merupakan sesuatu yang sudah diprediksikan.

“Saya melihat bahwa kejadian ini adalah sesuatu yang sudah bisa diprediksi, sudah bertahun-tahun upaya-upaya melakukan sebuah pemisahan diri separatisme dari Indonesia ini berjalan secara sistematis baik dari dalam negeri maupun di luar negeri,” tuturnya, 2 Desember 2020.

Baca Juga: Rumah Ibunda Mahfud MD Digrebek Massa, Muannas Alaidid: Pasti Ada Aktor Intelektualnya

Sementara itu, lanjut Fadli, reaksi pemerintah pusat atas kejadian ini, dirinya melihat belum ada usaha-usaha yang serius dari pemerintah dalam menangani persoalan ini. Kejadian tersebut, menurutnya hanya tinggal satu langkah lagi menuju apa yang tidak diharapkan.

“Persoalan ini menurut saya tinggal satu langkah lagi menuju apa yang tidak kita harapkan yaitu disintegrasi di wilayah tersebut,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dalam unggahan akun YouTube resminya.

Fadli pun mengingatkan bahwa Indonesia harus belajar pada sejarah tentang gerakan etnonasionalisme bubarnya imperium Uni Soviet di tahun 1991.

Baca Juga: Singgung Nama Baik di Medsos, Ferdinand Hutahaean dan Rudi S Kamri Dilaporkan Anak Jusuf Kalla

“Sebagaimana diketahui, Uni Soviet merupakan negara super power atau adidaya yang kurang lebih berkuasa hampir 70 tahun yang kemudian mengalami disintegrasi perpecahan menjadi 15 negara,”ujarnya.

Faktor terjadinya disintegrasi atau perpecahan pada negara Uni Soviet tersebut, lanjutnya, adanya faktor etnonasionalisme, yakni munculnya rasa nasionalisme dari berbagai bangsa-bangsa, karena adanya ketidakpuasan terhadap kepemimpinan pemerintahan pusat uni soviet yang ketika itu dipimpin oleh Gorbachev.

Indikasi ketidakpuasan ini, lanjutnya, dikarenakan adanya stagnasi ekonomi, terjadinya perlambatan, serta adanya kelemahan kepemimpinan dan kegagalan program kerja ketika itu.

Baca Juga: 25 Lagu K-Pop Terbaik Tahun 2020 Pilihan Penggemar, Cek Peringkat Berapa Favoritmu?

Kemudian, Gorbachev sebagai faktor pemimpin yang lemah, membuat kebangkitan perasaan-perasaan etnonasionalisme yang kemudian dengan cepat muncul sebagai gerakan etnonasionalis.

“Dalam waktu yang singkat Uni Soviet pun mengalami disintegrasi dengan negara-negara bagian yang semula merupakan bagian dari sebuah kekuatan besar, dan memproklamasikan negara-negara sendiri. Dan akhirnya kita melihat negara-negara itu menjadi 15 negara independen merdeka, bukan bagian dari negara rusia,” ucapnya.

Fadli pun berharap bahwa Indonesia yang sudah 75 tahun merdeka ini jangan sampai mengalami disintegrasi.

Baca Juga: Oknum Polisi di Pekalongan Sesumbar Tantang FPI: Demi Tuhan Akan Saya Penggal Leher Rizieq

“Untuk itu, harus ada refleksi dari kepemimpinan nasional, mana yang harus diprioritaskan, disentuh, dan menjadi prioritas kebijakan. Serta jangan melakukan diskriminasi di dalam persoalan keadilan, baik keadilan hukum, ekonomi, sosial, dan jangan ada diskriminasi terhadap individu kelompok, ormas, suku tertentu, atau bahkan terhadap agama tertentu,” tegasnya.

Dia pun mengatakan bahwa salah satu hal yang harus dikoreksi total adalah kesan dari pemerintah yang islamophobia.

“Dan itu menurut saya menciptakan kegaduhan-kegaduhan yang tidak perlu dan ini bisa menjadi benih-benih munculnya pembangkangan sipil. Sehingga ini akan merontokan persatuan kita sebagai bangsa dan negara,” katanya.***

 

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x