Aktivis Muda Papua Beberkan Problematika Sesungguhnya yang Dialami Masyarakat Papua

- 5 Desember 2020, 16:10 WIB
Diskusi mencari makelar dibalik deklarasi merdeka Benny Wenda.
Diskusi mencari makelar dibalik deklarasi merdeka Benny Wenda. //Youtube/Boni Hargens on Democracy
PR CIREBON - Aktivis muda Papua, Abia Indou, menjelaskan beberapa poin yang menjadi masalah kesejahteraan masyarakat Papua, yang terkait dengan otonomi khusus (otsus) dan infrastruktur yang telah dibangun pemerintah.
 
Hal itu Abia sampaikan dalam diskusi daring bertajuk 'Mengungkap Makelar di Balik Papua Merdeka' di kanal YouTube BONI HARGENS ON DEMOCRACY pada Jumat malam, 4 Desember 2020.
 
Abia menilai bahwa masalah kesejahteraan masyarakat Papua tak hanya datang dari pemakaian anggaran dana otsus yang 'dimakan' oknum pemerintah daerah, tetapi juga menyangkut pemberdayaan masyarakat Papua.
 
"Saya meneliti, bahwa kenapa masyarakat Papua selalu terjadi konflik horizontal antara masyarakat Papua pendatang dengan masyarakat asli Papua? Hal ini karena pemberdayaan masyarakat asli Papua tidak berjalan seimbang dengan masyarakat pendatang," katanya.
 
 
Lebih lanjut kata Abia, masyarakat pendatang mendapatkan lebih dulu teknologi dan mengalami perubahan sosial ketimbang masyarakat asli yang tinggal di Papua.
 
Hal itu menyebabkan hagemoni budaya dan perekonomian, yang akhirnya membuat masyarakat asli Papua kalah saing dengan masyakat pendatang.
 
"(Problematika Papua) bukan hanya terkait dengan kucuran anggaran, tetapi terkait juga dengan pengembangan-pengembangan sumber daya manusia, sehingga tidak ada ',ketergantungan masyarakat Papua terhadap negara'", kata Abia.
 
 
Abia mengatakan pemerintah perlu pengembangkan sumber daya manusia Papua, agar dapat berdikari secara mandiri.
 
Abia juga menilai bahwa pembangunan infrastruktur seperti tol laut dan jalan trans Papua dapat memperkuat kapitalisme.
 
"Tidak juga kita mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur tersebut berhasil (bermanfaat) bagi masyarakat Papua, karena kemudian akses tersebut hanyalah untuk kepentingan modal, kemudian mengambil sumber daya alam. Sehingga yang dibawa pulang dari Papua ke Jawa bukan pangan lokal atau komoditas lokal, melainkan SDM-nya," tandas Abia.

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Youtube Boni Hargens on Democracy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x