Lindungi Diri Lindungi Negeri, Penyintas Covid-19 Beberkan Asupan Pangan Penting Bagi Imunitas Tubuh

- 2 Desember 2020, 07:23 WIB
Logo KCPEN
Logo KCPEN /


PR CIREBON - Masa Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama hampir sembilan bulan ini, seharus membentuk masing-masing manusia untuk disiplin akan protokol kesehatannya.

Adapun rasa disiplin semua pihak yang mau mematuhi protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya, tak ada ruginya, karena justru dapat menekan tingkat penularan Covid-19.

Namun demikian, penerapan protokol kesehatan juga harus didukung dengan imunitas yang harus selalu dijaga, tak lain agar masyarakat memiliki daya tahan yang baik di tengah pandemi.

Persis yang disampaikan dr. Twindy Rarasati sebagai seorang penyintas Covid-19 yang berasal dari tenaga kesehatan.

Baca Juga: Beredar Kabar Rumah Mahfud MD Diserang Massa HRS, Ferdinand: Tak Patut Ganggu, Ibunda Tak Tahu

Selama bekerja, Twindy harus menanggung risiko penularan Covid-19 yang lebih besar ketimbang masyarakat pada umumnya, hingga setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, dia sempat dinyatakan positif Covid-19.

“Awalnya, saya langsung sesak nafas, lalu merasakan sakit kepala, kelelahan, hilangnya indera penciuman dan pengecapan. Namun, saya tidak mengalami demam atau batuk,” ungkap Twindy dalam acara “Dialog Produktif” dengan tema “Vaksin Sebagai Perencanaan Preventif Kesehatan” di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), belum lama ini.

Menurutnya, banyak sekali gejala yang dapat timbul ketika seseorang terinfeksi SARS CoV-2, sehingga Twindy menganjurkan agar kita selalu memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh.

“Saya sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu dan melakukan isolasi mandiri selama dua minggu lagi di rumah. Setelah itu, saya dinyatakan sembuh dan bisa kembali bekerja,” jelas Twindy.

Baca Juga: Bongkar Semua Kasus Ekspor Benur, Effendi Gazali: Begitu Kuat Sindikat Sejak 2019

Lebih lanjut, Twindy menjelaskan bahwa selama proses pemulihan, indra perasa dan penciumannya berangsur pulih setelah dia sempat kehilangan fungsi kedua indra tersebut selama empat atau lima hari.

“Saya mengatur pola makan dengan asupan makanan berkalori dan berprotein tinggi. Ini menjadi upaya untuk meningkatkan imunitas,” ujarnya ketika bercerita tentang perawatan yang dijalani.

Bahkan profesi sebagai dokter dan berada di garda terdepan, jelas membuat Twindy menyadari bahwa dirinya menanggung risiko tertular Covid-19 yang lebih besar ketimbang masyarakat pada umumnya.

Baca Juga: Berlawanan Dengan Ajakannya Dulu, Kemendikbud Sebut PJJ Beri Dampak Negatif Pada Siswa

Artinya, Twindy kini merasa harus terlebih dulu melakukan mitigasi, demi menghindari penularan lebih lanjut.

“Saya sudah menerapkan protokol kesehatan di rumah. Ada ruangan terpisah dan sudah ada alurnya. Aktivitas makan juga tidak dapat dilakukan bersama untuk mengurangi risiko penularan pada anggota keluarga lain,” tuturnya.

Sedangkan merujuk pengalamannya sebagai penyintas, Twindy menyebut protokol kesehatan harus dipatuhi dengan sebaik-baiknya.

“Tanggung jawab menjalankan protokol kesehatan berada dalam diri kita sendiri. Kita juga jangan lupa untuk terus update ilmu pengetahuan agar bisa mengetahui apa yang harus dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Untuk saat ini, kita harus terus berjuang melawan Covid-19, dan tetap bersemangat. Kita bisa bangkit dan mengatasi pandemi ini,” tutupnya.

Baca Juga: Gunung Semeru Dikabarkan Erupsi, Awan Panas Gugurannya Berjarak Luncur 2.000 Meter

Sementara itu, pemerintah menilai penanganan Covid-19 dan pemulihan perekonomian nasional harus dilakukan dalam satu kesatuan kebijakan strategis yang terintegrasi dan tidak dapat terpisah, sehingga diterbitkanlah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Juli 2020.

Adapun bila menilik prioritasnya, pembentukan KPCPEN memiliki tujuan yang berurutan, yakni Indonesia Sehat(Prioritas rakyat aman dari Covid-19 dan reformasi layanan kesehatan), Indonesia Bekerja (Prioritas pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja), Indonesia tumbuh (Prioritas pemulihan dan transformasi ekonomi nasional).***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah