Menristek: Vaksin Merah Putih Akan Siap Ekspor, Jika Kebutuhan Dalam Negeri Sudah Terpenuhi

- 28 November 2020, 08:09 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19.
Ilustrasi Vaksin Covid-19. /Pixabay/test-5693761__340
PR CIREBON – Dalam upaya mengakhiri badai pandemi Covid-19 di Tanah Air, juga sebagai bentuk kemandirian nasional, pemerintah tengah berupaya untuk memproduksi vaksin nasional melalui perusahaan BUMN seperti PT. Bio Farma.

Dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta jiwa, pemerintah Indonesia harus memikirkan cara untuk memenuhi kebutuhan vaksin bagi setiap penduduknya.

Memesan vaksin dari pihak luar negeri pun dirasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksin bagi seluruh warga negara Indonesia di Tanah Air. Maka dari itu, pemerintah akan mengupayakan untuk memproduksi vaksin sendiri demi mencukupi kebutuhan vaksin di Tanah Air.
 

Pemerintah melalui Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan vaksin Merah Putih untuk pencegahan infeksi Covid-19 bisa diekspor jika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi.

Menristek Bambang menuturkan, pemerintah akan memfokuskan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu, jika kedepannya kebutuhan dalam negeri telah tercukupi, maka pemerintah bersama BUMN (Badan Usaha Milik Negara) akan siap untuk melakukan ekspor vaksin apabila ada negara lain yang membutuhkan vaksin Merah Putih ini.

"Namun apabila pemenuhan kebutuhan dalam negeri dipenuhi dan juga ada kebutuhan Indonesia untuk membantu negara lain tentunya kita siap nantinya setelah vaksin ini melalui uji klinis, mendapatkan izin dan diproduksi massal untuk ditawarkan ke negara lain," kata Menristek Bambang dalam rapat kerja Kementerian Riset dan Teknologi, di Jakarta, Jumat, 27 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
 

Vaksin Merah Putih adalah vaksin Covid-19 yang menggunakan isolat virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang memang bertransmisi di Indonesia, dan pengembangan bibit vaksinnya dikerjakan oleh para ahli dan peneliti Indonesia dan pada akhirnya produksinya pun dilakukan di Indonesia.

Bambang menuturkan tentunya vaksin Merah Putih diutamakan dulu untuk memenuhi kebutuhan lokal yang relatif besar karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak.

Apabila ingin ingin mewujudkan kekebalan massal (herd immunity), maka dua per tiga jumlah penduduk Indonesia harus diberikan vaksin sehingga dibutuhkan kurang lebih 170 juta orang yang harus divaksinasi.
 

Dan jika dibutuhkan dua dosis per orang, maka kebutuhan vaksin bisa mencapai kurang lebih 360 juta ampul.

Tak hanya itu, vaksin Merah Putih juga perlu untuk mengantisipasi kemungkinan vaksinasi berikutnya.

"Kita harus mengantisipasi kemungkinan vaksinasi berikutnya pada periode setelahnya dan juga adanya booster sehingga kita benar-benar fokus pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri," tuturnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x