Network
PR CIREBON - Seorang pria India yang dinyatakan meninggal karena Covid-19 tiba-tiba dikabarkan pulih dan pulang ke rumah, namun pihak keluarga menyebut telah mengkremasi jasadnya.
Shibdas Bandyopadhyay yang berusia 75 dirawat di rumah sakit daerah Barasat pada 11 November setelah dites positif terkena virus Covid-19, namun dua hari kemudian, keluarganya diberitahu bahwa dia telah meninggal.
Setelah dinyatakan meninggal mayatnya dikirim ke keluarga Bandyopadhyay dan pihaknya melihat apa yang mereka pikir adalah tubuhnya yang terbungkus plastik tetapi tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas.
Baca Juga: Deforestasi Brasil dari Restoran Cepat Saji di Inggris, Lahan Hutan Diubah jadi Ladang Kedelai
Putra Bandyopadhyay mengatakan bahwa mereka mengkremasi tubuhnya, dan kemudian menerima panggilan telepon yang mengatakan bahwa ayahnya masih hidup dan mereka harus menjemputnya dari rumah sakit.
"Kami kaget dan terkejut," kata putranya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.
"Namun, kami membawanya pulang. Kami tidak tahu siapa yang telah kami kremasi," imbuh putra Bandyopadhyay tersebut.
Baca Juga: FPI Sempat Tolak Penyemprotan Disinfektan di Markasnya, TNI: Wilayah NKRI, Kami Tak Perlu Izin Dulu
Bandyopadhyay kembali ke rumah untuk orang yang dicintainya di Birati sehari setelah keluarganya melakukan upacara terakhirnya.
Departemen kesehatan mengatakan bahwa tubuh pasien Covid-19 lanjut usia yang keluarga Bandyopadhyay kremasi merupakan Mohinimohan Mukhopadhyay, bukan jasad Bandyopadhyay.
Presiden Benggala Barat Dilip Ghosh mengklaim bahwa insiden aneh itu terjadi karena pemerintah negara bagian melakukan lebih sedikit tes Covid-19 untuk menekan jumlah kasus.
Baca Juga: Gerindra Titip Pesan ke KPK Terkait Korupsi Edhy Prabowo, Ahmad Muzani: Semoga Transparan dan Cepat
Sementara itu, di India terhitung tanggal 26 November 2020 sudah ada 44.489 kasus Covid-19, di mana kasus ini meningkat dari yang sebelumnya 44.376 kasus.
Sedangkan untuk total kasus Covid-19 di India secara keseluruhan yaitu sebesar 9,31 juta kasus dengan pasien yang sembuh sebanyak 8,72 orang dan yang meninggal sebanyak 136 ribu jiwa.***
