Setelah Uji Klinis Fase 3, Moderna Klaim Vaksinnya Sudah 100 Persen Ampuh Cegah Covid-19

- 1 Desember 2020, 18:12 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 Moderna.
Ilustrasi vaksin Covid-19 Moderna. /Pixabay/fotoblend./



PR CIREBON – Salah satu produsen obat dan vaksin Moderna mengklaim vaksin buatannya 100 persen efektif mencegah Covid-19, menurut Uji Klinis Fase 3. Moderna, Inc merupakan perusahaan bioteknologi asal Massachusetts, Amerika Serikat yang sedang berapi-api dalam melakukan upaya pengembangan vaksin Covid-19.

"Kami percaya bahwa vaksin kami akan menjadi alat yang baru dan ampuh yang dapat mengubah jalannya pandemi ini dan membantu mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian," Stéphane Bancel, Kepala Eksekutif Moderna, Forbes, Selasa, 1 Desember 2020 dikutip PikiranRakyat-Cirebon dari ANTARA.

Pada penemuan terbaru dari uji klinis Fase 3, yang melibatkan 30 ribu partisipan, menunjukkan vaksin 100 persen efektif mencegah Covid-19 parah dan 94 persen mencegah penyakit itu menyebar lebih luas.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Masih Setia Menunggu hingga Petang, HRS Masih Belum Ada Tanda Kedatangan

Pihak Moderna mengatakan temuan itu konsisten di berbagai demografi, termasuk usia, jenis kelamin, dan etnis.

Pada Uji Klinis Fase 3, pihak Moderna memaparkan, tidak ditemukan adanya masalah keamanan serius kecuali efek samping terbatas pada nyeri di tempat suntikan, sakit kepala dan kelelahan.

Di luar dari hasil, setelah mengumpulkan data keamanan selama dua bulan, Moderna mengatakan akan mengajukan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), serta meminta izin pemasaran bersyarat dari European Medicines Agency. Dikabarkan, FDA akan mempertimbangkan vaksin pada 17 Desember.

Baca Juga: Berikan Pesan Kepada Warga Terkait Covid-19, Wagub DKI Jakarta: Virus Ini Tidak Pilih-pilih Sasaran

Selanjutnya, di akhir tahun 2020, Moderna ingin bisa memproduksi sekitar 20 juta dosis untuk AS, cukup untuk 10 juta orang, di mana satu orang butuh dua dosis.
Pihaknya mengaku sanggup memproduksi 500 juta sampai 1 miliar dosis secara global pada 2021.

Dan apabila disandingkan dengan produsen vaksin lainnya, penemuan studi Moderna lebih menjanjikan dibanding kandidat vaksin lain dari Pfizer dan BioNTech yang sama-sama mengajukan izin penggunaan pada FDA.

Selain itu, dari sisi sains, ini adalah tonggak penting, menggunakan teknologi RNA yang belum berhasil dipasarkan (vaksin Pfizer dan BioNTech juga dibuat menggunakan RNA).

Baca Juga: Pemeriksaan HRS Bersama Keluarga Batal, Karena Berhalangan Hadir, Pengacara: Beliau Kecapean

Sebelumnya, produsen vaksin corona Moderna akan membanderol satu dosis calon vaksin Covid-19 sebesar $25-37 dolar AS (sekitar Rp354 ribu-Rp524 ribu), tergantung pada jumlah pemesanan, kata CEO Stephane Bancel kepada mingguan Jerman, Welt am Sonntag (WamS).

"Karenanya, harga vaksin kami hampir sama dengan vaksin flu, yang dijual seharga $10-50 dolar AS (sekitar Rp141 ribu-708 ribu)," katanya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x