Terkait Pelaku Pembunuhan di Sigi Sulteng, Rektor IAIN Palu: Semua Harus Bersatu Melawan Teroris MIT

- 30 November 2020, 13:45 WIB
Rektor IAIN Palu, Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd.
Rektor IAIN Palu, Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd. //Antara/Muhammad Hajiji

PR CIREBON – Di tengah teror di Sigi, Sulawesi Tengah yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), menggerakkan Rektor IAIN Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd menyatakan kepada semua pihak di Indonesia secara khusus Sulteng, untuk tidak memberikan ruang kepada kelompok tersebut.

"Semua komponen yang ada di Indonesia secara umum, terkhusus untuk Sulawesi Tengah, mulai dari pemerintah, TNI dan Polri, umat beragama, tokoh agama, organisasi keagamaan, dan masyarakat, harus bersatu padu melawan gerakan radikalisme dan terorisme oleh MIT," ujar Prof Sagaf S Pettalongi MPd, di kota Palu, Senin, menanggapi aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok MIT di Kabupaten Sigi.

Baca Juga: Jika HRS Sehat hingga Tolak Penelusuran Kontak, Mahfud MD: Mohon Kooperatif, Penuhi Panggilan Polisi

Prof Sagaf mengatakan, kekerasan berupa pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok MIT di Kabupaten Sigi, merupakan tindakan biadab dan tidak berkeprimanusiaan. Selain itu, perbuatan kekerasan berupa pembunuhan empat warga Desa Lembantongoa, merupakan tindakan yang bertentangan dengan agama apapun.

"Tidak ada agama yang menganjurkan pemeluknya untuk membunuh orang lain, yang tidak se-keyakinan, sependapat," tegasnya, dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Atas sejumlah aksi kekerasan yang telah dilakukan oleh kelompok MIT, Prof Sagaf mengajak kepada semua pihak agar tidak membantu kelompok MIT dengan tidak memberikan kelompok MIT bantuan makanan, informasi dan sebagainya.

Baca Juga: MUI Lebak: Haram Pemberontakan ke Pemerintah yang Sah, Jangan Mendirikan Negara dalam Negara

Prof Sagaf juga mengemukakan bahwa langkah deradikalisasi sebagai bentuk pencegahan tumbuh dan berkembangnya paham radikalisme dan terorisme perlu digencarkan oleh pemerintah dan tokoh agama, serta ormas keagamaan, di Sulteng.

Upaya memutus mata rantai penyebaran paham radikalisme dan terorisme ini sangat penting dilakukan. Prof Sagaf juga mengajak kepada semua pihak untuk mendukung penuh pihak TNI-Polri dalam upaya memberantas terorisme di Indonesia dan di Sulteng.

"Kita harus dukung Polri dan TNI, dalam memberantas terorisme dan radikalisme, salah satunya dengan tidak membocorkan langkah strategis pihak TNI dan Polri, kepada kelompok MIT," ujarnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x