Waspada Gelombang Kedua Covid-19, Presiden Jokowi: Hati-hati, Jangan Teledor Seperti Eropa

2 November 2020, 16:27 WIB
Keterangan pers Presiden Jokowi terkait pidato Presiden Perancis Emmanuel Marco di Istana Negara, Jakarta pada Sabtu, 31 Oktober 2020.* /Instagram/@kemensetneg.ri

PR CIREBON - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta pada Senin 2 November 2020, siang.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi mengingatkan kepada jajaran menterinya untuk terus siaga dalam hal penanganan pandemi Covid-19 yang masih melanda ratusan negara di dunia, termasuk Indonesia.

Hal itu dikarenakan, kini banyak negara di belahan Benua Eropa yang terkena serangan gelombang kedua Covid-19.

"Saya ingin menekankan sekali lagi, hati-hati karena di Eropa sudah muncul gelombang kedua, yang naiknya sangat drastis sekali. Jadi jangan sampai kita teledor, jangan sampai kita kehilangan kewaspadaan sehingga kejadian itu terjadi di negara kita," pesan Presiden.

Baca Juga: Didakwa Terima Suap Rp6 Miliar dari Djoko Tjandra, Napoleon Bonaparte Ajukan Nota Keberatan

Seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI, Presiden Jokowi juga menyebut, kasus yang terjadi di Eropa tersebut harus menjadi perhatian semua pihak.

"Kita bisa melihat angka-angka di beberapa negara-negara seperti Perancis melompatnya dari berapa ke berapa, Itali juga, Inggris, Jerman, Spanyol. Ada kenaikan yang sangat drastis. ini agar menjadi perhatian dan menjadi kehati-hatian semuanya," tutur Jokowi.

Jokowi bahkan mengatakan, penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional tetap harus dijaga keberimbangannya.

"Kita harus tetap fokus untuk mengatur, menjaga titik keseimbangan antara penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi. Ini yang sudah berpuluh-puluh kali saya sampaikan tapi perlu sekali lagi ini saya tekankan," katanya.

Baca Juga: Kritik Prancis Soal Kartun Nabi saat Holocaust Masih Misteri, Hizbullah Dipertanyakan Munafik Tidak?

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga membeberkan beberapa hal positif yang berkaitan dengan pandemi Covid-19 di Indonesia, diantaranya angka kesembuhan yang sudah di atas rata-rata dunia dan angka kasus aktif positif Covid-19 yang sudah lebih rendah dari kasus dunia.

Meski begitu, masih ada pekerjaan rumah bersama yang harus diperhatikan dengan seksama, di mana angka kasus meninggal akibat Covid-19 masih cenderung tinggi di Indonesia.

"Yang masih kita di atas rata-rata dunia adalah angka kematian atau kasus meninggal di Indonesia. Kita masih di angka 3,38% sedangkan rata-rata dunia berada di angka 2,5%. Ini yang patut untuk menjadi perhatian kita semuanya," pungkas Jokowi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler