Jokowi Sebut Pandemi Covid-19 Jadi Momentum untuk Mereformasi Sistem Kesehatan di Tanah Air

25 Oktober 2020, 11:10 WIB
Presiden Jokowi: Presiden Jokowi sebut Pandemi Covid-19 jadi momentum untuk mereformasi sistem kesehatan di Tanah Air yang memberikan banyak pelajaran juga. /Setkab.go.id

PR CIREBON – Sudah lebih dari 6 bulan Indonesia telah diterpa badai pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Pemerintah telah melakukan segala upaya untuk menyudahi pandemi Covid-19 di Tanah Air. Mulai dari pemesanan dan pengujian vaksin Covid-19 dari luar dan dalam negeri telah diupayakan demi mengakhiri pandemi Covid-19 yang telah memukul sektor ekonomi di Tanah Air hingga sampai pada titik rendah.

Bantuan tunai maupun pangan sudah diupayakan dari pihak pemerintah untuk menstabilkan kondisi masyarakat yang sedang goyah karena pandemi Covid-19 ini.

Tidak hanya itu, presiden Joko Widodo menerangkan, pandemi Covid-19 dapat menjadi momentum bagi penguatan ketahanan kesehatan dan kapasitas pelayanan kesehatan nasional.

Baca Juga: Empat Tahun Menjabat Jadi Presiden AS, Donald Trump Masih Miliki Banyak Urusan yang Belum Selesai

“Pandemi Covid-19 ini memberi banyak pelajaran kepada kita. Semakin kita tahu kelemahan-kelemahan yang harus segera kita perbaiki,” ujar Presiden dalam peringatan HUT Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melalui virtual ditayangkan Sekretariat Presiden di Jakarta, Sabtu 24 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News.

Presiden Jokowi menuturkan bahwa situasi sulit karena pandemi Covid-19 ini dapat digunakan sebagai momentum untuk transformasi dalam reformasi sistem kesehatan di Indonesia.

Momentum reformasi itu antara lain mampu dimulai dari sisi pencegahan. Orientasi pada pencegahan penyakit dan pola hidup sehat menjadi prioritas utama yang membutuhkan dukungan dari sektor non-kesehatan.

Baca Juga: Pangandaran Diguncang Gempa Berkekuatan 5,9 Magnitudo, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami

Lalu, pemerintah serta tenaga kesehatan juga membutuhkan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat, serta dukungan dari organisasi sosial keagamaan.

Kemudian, penguatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan, pengembangan rumah sakit dan balai-balai kesehatan, serta industri obat-obatan dan alat-alat kesehatan di Tanah Air juga terus dilakukan.

Banyak Inovasi yang sedang Dikembangkan

Baca Juga: Kabar Duka dari Brunei Darussalam, Pangeran Abdul Azim Meninggal di Usia yang Terbilang Masih Muda

Sang Kepala Negara kembali menuturkan selama pandemi ini seperti, telah banyak inovasi yang dikembangkan oleh para peneliti dan inovator di dalam negeri.

Jokowi menerangkan, rapid diagnostic test, emergency ventilator, mobile lab biosafety yang dilengkapi dengan PCR, penggunaan artificial intelligence untuk penegakan diagnosis Covid-19, dan aplikasi Covid Track untuk membantu dokter memantau mobilitas pasien, serta kita mempercepat clinical trial dan produksi massal Vaksin Merah Putih,” jelas Presiden.

Presiden mengatakan cara-cara luar biasa memang harus dilakukan untuk menangani berbagai persoalan terkait kesehatan masyarakat, mulai dari penyakit menular, penyakit tidak menular, hingga prioritas pada penurunan angka stunting di Tanah Air.

Baca Juga: Facebook Berupaya Memblokir Iklan Berbau Politik: Kami Memberi Tahu NYU Beberapa Bulan Lalu

“Karena itu saya berharap agar IDI menjadi bagian dalam gerbong reformasi sistem kesehatan. Keberhasilan reformasi ini tidak ditentukan oleh kerja pemerintah semata, tapi memerlukan dukungan penuh dari organisasi profesi dan masyarakat,” urainya melanjutkan.

Presiden Joko Widodo yakin apabila dengan semangat kolaborasi, transformasi sistem kesehatan akan bisa dilakukan dan membawa masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Peran IDI

Baca Juga: Gus Nur Khusyuk Menjadi Makmum Saat Shalat Magrib Berjamaah di Sela Pemeriksaan Penyidik

Presiden Jokowi menerangkan peranan IDI juga tidak sebatas memadukan segenap potensi dokter Indonesia dan mengembangkan iptek kedokteran, tapi juga selalu meningkatkan derajat kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.

Sebuah peran besar tentunya membutuhkan dukungan penuh dan kerja sama erat banyak pihak agar IDI dapat mencapai tujuannya tersebut.

“Saya yakin dalam perjuangan panjang itu, IDI tidak bisa sendirian. IDI berada dalam ekosistem yang di dalamnya ada lembaga pendidikan, ada profesi-profesi lain, ada industri, dan sebagainya. Ini memerlukan sinergi dan kerja sama yang erat, sehingga apa yang menjadi tujuan IDI akan bisa tercapai,” papar Presiden.

Baca Juga: Mendag: Industri Halal Memiliki Peran Signifikan Atas Performa Positif Neraca Perdagangan Indonesia

Menurut Jokowi, bekerja dalam ekosistem tersebut, egosentrisme lembaga-lembaga jelas harus dihilangkan.

“Semua lembaga terkait harus mampu bekerja sama dan bergandeng erat dalam menjalankan tugasnya masing-masing,” tambahnya.

Kepala Negara juga menyampaikan salam bagi para dokter yang sedang bertugas di tempat-tempat yang sulit terjangkau di pelosok Tanah Air, serta yang saat ini sedang berjuang untuk merawat pasien-pasien Covid-19.

Baca Juga: Presiden Komite IOC Sebut Olimpiade Bukan ‘Pasar Demonstrasi’: Atlet Melambangkan Nilai Keunggulan

“Untuk semua dokter yang tergabung pada Ikatan Dokter Indonesia, selamat ulang tahun yang ke-70. Tetaplah menjadi penjaga harapan, berjuang untuk kemanusiaan,” sambungnya.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler