Indonesia Bisa Uji Lebih Dari 40 Ribu Spesimen Covid-19 Per Hari, Doni Monardo: Luar Biasa

22 Oktober 2020, 18:05 WIB
Petugas kesehatan mengambil spesimen usap hidung santri untuk mendeteksi virus corona di Pondok Pesantren Darul Atsar Salamsari, Kedu, Jawa Tengah pada Jumat 16 Oktober 2020. /ANTARA/Anis Efizudin

PR CIREBON –Selama delapan bulan menangani wabah pandemi Covid-19 di Indonesia, kasus penderita Virus Corona jenis baru itu pun mulai membuahkan hasil. Hal itu dilihat dari jumlah penambahan kasus positif di beberapa daerah yang mulai menunjukan pelandaian.

Hal itu, tentunya tak lepas dari peran serta tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 atau yang dulu bernama Gugus Tugas Covid-19 yang giat mensosialisasikan dan menangani kasus Covid-19 selama delapan bulan terakhir ini.

Sebagaimana diketahui, kasus Covid-19 di Indonesia pertama kali terkonfirmasi pada bulan Maret 2020 lalu.

Doni Monardo, sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, mengatakan bahwa kemampuan Indonesia dalam melakukan pemeriksaan pengujian spesimen Covid-19 telah meningkat jauh dibanding masa awal pandemi.

Baca Juga: Ketua RT Bersuara, Polisi Lakukan Otopsi Saudara Jokowi yang Tewas Terbakar

Dalam diskusi Satgas Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta itu, Doni menuturkan, standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pemeriksaan dengan negara berpenduduk 267 juta orang seperti Indonesia adalah 267.000 orang per pekan.

Akan tetapi,  saat ini rata-rata Indonesia mampu periksa sampel sekitar 33.000 orang, atau 231.000 orang dalam setiap minggunya.

“Ini peningkatan yang luar biasa, pada awal kita melakukan pemeriksaan laboratorium itu, kemampuan kita mungkin hanya belasan persen saja dari standar yang ditetapkan WHO,” tutur Doni pada Kamis 22 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

“Dan sekarang sudah berada pada posisi 82,51 persen. Sebuah angka yang harus kita akui cukup membanggakan,”ujar Doni.

Baca Juga: Hari Santri Nasional 2020, Ketua DPR : Wujud Penghormatan Jasa Para Santri Raih Kemerdekaan RI

Menurut Doni, awalnya banyak pihak yang pesimis Indonesia tidak mampu atau kurang serius melakukan pemeriksaan Covid-19. Tapi sekarang sudah sangat bagus sekali.

Diketahui, awalnya Presiden Jokowi menargetkan 10.000 spesimen per hari pada periode April-Mei 2020, tapi kemudian targetnya meningkat menjadi 30.000 spesimen. Saat ini, Indonesia telah bisa melakukan pengujian lebih dari 40.000 spesimen per hari.

Doni yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu, mengakui bahwa pada awal pandemi, kemampuan Indonesia untuk melakukan pengujian spesimen memang rendah karena keterbatasan laboratorium dan ketiadaan teknologi untuk mengujinya.

Baca Juga: DPR Apresiasi Kinerja Kementrian Sosial, Yandri: Kalau Serapannya Tinggi, Berarti Kinerjanya Baik

Akan tetapi, berkat kerja keras semua komponen dan atas saran Presiden Jokowi maka Tim Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19, yang dulu bernama gugus tugas, mengadakan pengadaan reagen dan mesin PCR.

Pengadaan itu pun kemudian didistribusikan ke semua daerah, dan secara bertahap dari puluhan kini menjadi 376 laboratorium yang bisa melakukan pemeriksaan spesimen Covid-19.

Meski jumlah laboratorium sudah cukup memadai tapi masih terdapat keterbatasan dalam jumlah petugas laboratorium.

“kita juga melihat betapa sulitnya, tidak mudahnya, petugas lab yang harus setiap saat melayani pemeriksaan spesimen dan mereka ini adalah salah satu di antara garda terdepan yang berjuang melakukan pemeriksaan spesimen secepat mungkin,” pungkasnya. ***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler