Video Demo Tolak Omnibus Law Sampai Luar Negeri, Fadli Zon: Police Brutality Menjadi Tontonan Dunia

9 Oktober 2020, 13:40 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon.* /Instagram @fadlizon./

PR CIREBON – Aksi demonstrasi yang diakibatkan oleh penolakan terhadap Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja yang telah disahkan menjadi Undang-undang (UU) pada Senin, 5 Oktober 2020 lalu menyebabkan kericuhan antara demonstran dan aparat di tengah pandemi Covid-19.

Tindakan anarkis tersebut termasuk pembakaran halte di DKI Jakarta hingga perusakan kota yang menyebabkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menghadapi para para demonstran dan memarahi tindakan mereka.

Selain itu, tingkah laku anarkis juga dikomentari oleh netizen luar negeri. Sebagian besar dari netizen luar negeri memberitakan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap para demonstran hingga menyebabkan luka.

Baca Juga: Omnibus Law Dikabarkan Mampu Menarik Investor Asing, Sekjen MUI: Memuluskan Jalan bagi TKA Tiongkok

Hasil pemantauan Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Twitter, akun berbahasa Turki, @yeni_demokrasi1 misalnya, menulis cuitan tentang demonstrasi yang terus terjadi di Indonesia dan memperlihatkan video kekerasan yang dilakukan oleh aparat.

“Pemogokan umum yang diikuti oleh ribuan pekerja dan pelajar terus berlanjut di Indonesia. Sementara polisi menahan ribuan orang, ratusan lainnya terluka dalam serangan polisi itu,” tulis akun tersebut, yang di-retweet oleh lebih dari 3.000 orang.

Cuitan tersebut juga di-retweet dan dikomentari oleh Fadli Zon.

Baca Juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja Dilirik Puan Maharani, DPR RI Pastikan Siap Kawal Aturan Turunan Ciptaker

“#PoliceBrutality ini menjadi tontonan dunia. Bagaimana investor mau masuk ke negara yang oknum aparatnya tidak professional (beradab) seperti ini,” cuit Fadli Zon dalam akun Twitter-nya, @fadlizon.

Sementara itu, akun @Rosso_Ade menjawab Fadli Zon tentang video tersebut.

“Bagikan berita yang berimbang, pak. Mana mungkin polisi pukuli pendemo tanpa sebab, tidak mungkin polisi bikin rusuh duluan. Kalau demo tertib, cukup menyuarakan aspirasi, tanpa bikin kerusuhan. Tidak mungkin polisi ijig-ijig pukuli pendemo,” cuitnya.

Baca Juga: Pengesahan Omnibus Law Dilakukan Diam-diam, AJI: Pemerintah Meninggalkan Warisan yang Buruk

Dalam akun berbahasa Turki tersebut, netizen Indonesia juga ikut menanggapi.

“Polisi di Indonesia sangat setia terhadap rezim yang berkuasa, karena banyak polisi di sini benar-benar menginginkan uang dan posisi strategis di pemerintahan,” tulis akun @Ahmad87Muslim.

Sementara ikut, netizen berbahasa Turki dengan nama akun @Selinresul1 juga ikut mengomentari video itu.

Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja Berujung Anarkis, Halte di Jakarta Terbakar dan Rusak Parah

“Ada banyak kerusuhan di seluruh dunia. Kita tidak punya rasa sabar lagi, tidak polisi atau tentara,” tulis akun tersebut.

Hingga kini, video tersebut masih terus ditanggapi ribuan netizen.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler