Luhut Binsar Pandjaitan Jengkel dan Janji akan Audit Industri Minyak Goreng yang Main-main

11 Juni 2022, 21:25 WIB
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan mencatat beberapa industri minyak goreng yang sengaja "main-main"./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON-Tidak mudah langkah Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan menurunkan harga minyak goreng.

Dalam perkembangan terbarunya, Luhut Binsar Pandjaitan sempat menebarkan ancaman. 

Luhut Binsar Pandjaitan mulai jengkel, terutama kepada beberapa perusahaan industri minyak goreng  yang dinilainya main-main.

Baca Juga: Momen Bersejarah di RBC Canadian Open.Walikota Toronto: Senang Lihat Turnamen ke Jadwal PGA TOUR.

Luhut Binsar Pandjaitan berjanji akan mengaudit perusahaan yang dimaksud, terutama perusahaan yang jelas jelas tidak mendukung kebijakan pemerintah terkait pengendalian harga minyak goreng.

"Saya akan memetakan beberapa perusahaan yang tidak mendukung kebijakan pemerintah," tegas Luhut Binsar Pandjaitan saat bertemu media akhir pekan ini di Badung Bali.

Dalam pandangan Luhut, terdapat beberapa perusahaan yang tidak merespon keinginan pemerintah untuk memberikan harga yang pantas atas minyak goreng curah untuk masyarakat, yakni Rp 14.000/lt sesuai HET.

Baca Juga: Beberapa Hal Belum Pasti pada Prosesi Pemakan Emmeril Kahn Mumtadz

Namun Luhut tidak menjelaskan, nama-nama perusahaan yang dimaksud. Tapi pada dasarnya, Luhut sudah men-pinpoint beberapa perusahaan yang sengaja main-main.

Luhut telah meminta dan menandatangani suratnya dan telah memberikan kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan BPKP sudah terima.

Terkait laporan tersebut, menurut Luhut,  BPKP kemungkinan akan mulai mengaudit perusahaan-perusahaan itu dalam waktu dekat.

Baca Juga: Konservasi Hutan Mangrove, Civitas Akademika UMC Sebar 5000 Pohon di Pantai Cirebon Timur

“Ada perusahaan yang barangnya di sini, kantornya di luar negeri. Dia (pemiliknya, Red.) tinggal di luar negeri. Saya pikir tidak adil juga, kita harus hidup dengan keadilan juga,” kata Luhut.

 

 

 

Sebelumnya Presiden Jokowi telah menunuk Menko Marves Lhut Binsar Pandjaitan sebagai pelaksana pembenahan masalah minyak goreng yang membuat harga komoditas ini mahal dan memberatkan masyarakat.

Karena beberapa kebijakan yang dikeluarkan Presiden Jokowi terhadap industri minyak goreng  tidak berhasil.

Baca Juga: Minibus Dari Arah Cirebon-Jakarta Terbakar di Tol Cipali Majalengka, 3 Orang Tewas

Kebijakan awal, berupa wajib setor 20 persen dari setiap produksi industri minyak goreng untuk pasar dalam negeri (DMO). Kebijakan lain penetapan harga berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET). Kebijakan ini gagal total.

Lalu Jokowi mengeluarkan kebijakan larangan ekspor minyak goreng, bahan baku minyak goreng dan beberapa turunnya, dengan harapan pasar domestik akan dipenuhi minyak goreng hingga harganya turun.

Sekali lagi kebijakan ini juga gagal. Yang jadi korban justru petani sawit karena banyak tandan buah segar (TBS) dari hasil kebun sawit tidak dibeli industri. Kalau toh dibeli, harganya juga ditekan serendah mungkin.

Baca Juga: Indonesia Master : Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti Layak Melaju ke Final

Lalu pemerintah menerapkan kebijakan subsidi minyak goreng, namun juga tidak membuahkan hasil hingga akhirnya subsidi itu dicabut.

Sebelum subsidi diakhiri, pemerintah mencabut larangan ekspor dan mulai memperbolehkan ekspor dengan mengacu kepada pelaksanaan DMO dan harga yang telah ditetapkan.

Tapi seperti yang ditemukan Menteri Luhut dalam kunjungan nya ke Semarang pekan lalu, belum terjadi penurunan harga yang signifikan. "Memang ada penurunan, tapi belum berarti banyak dan masih minor," tegas Luhut.

Baca Juga: PPIH Siapkan Hotel dan Asuransi bagi Jemaah Haji yang Terserang Covid 19

Menurut Luhut, pemerintah tidak main-main. Pemerintah memberikan perhatian khusus bagi masyarakat luas untuk bisa membeli minyak goreng dengan harga terjangkau.

Perhatian yang sama juga ditujukan pemerintah bagi petani kelapa sawit, dimana Presiden Jokowi menyampaikan kepada semua pembantunya agar kesejateraan petani juga harus jadi prioritas utama

 

Dalam pandangan Luhut, permintaan Presiden diulang beberapa kali dengan strenght point agar harga minyak goreng jadi Rp 14.000/lt. Itu janji Presiden untuk masyarakat, tambah Luhut.

Baca Juga: Siapa Juara Turnamen Golf RBC Canadian Open 2022?. US Open Sudah Menanti Mereka Minggu Depan.

Di beberapa pasar, harga minyak goreng masih tetap tinggi. Tidak terdapat harga minyak goreng curah Rp 14.000/lt. Bahkan di beberapa pasar, di tingkat eceran, harga minyak goreng curah Rp 20.000/lt. Sedangkan pembelian pedagang ke agen masih di Rp 17.000. Jadi sangat jauh langkah Menteri Luhut dalam melakukan pembenahan ini.***

 

 

Editor: Aria Zetra

Tags

Terkini

Terpopuler