Dukung Pemerintah Larang Masyarakat Mudik Lebaran, Epidemiolog: Peraturan Harus Konsisten

16 April 2021, 11:06 WIB
ILUSTRASI - Pakar epidemiologi mendukung dan meminta pemerintah menekankan aturan pelarangan mudik lebaran yang dikhawatirkan kasus Covid-19 melonjak.* /ANTARA/Zabur Karuru

PR CIREBON – Pemerintah mengeluarkan larangan bagi masyarakat untuk mudik pada lebaran tahun ini. Pemberlakuan larangan ini berlaku dari 6-17 Mei 2021.

Peraturan larangan mudik dari 6-17 Mei 2021 ini akan dilaksanakan di seluruh daerah di Indonesia.

Pihak kepolisian juga berencana membangun pos siaga di jalan-jalan yang sering dilalui kendaraan saat mudik Idul Fitri.

Baca Juga: Waspada 'Pandemi Burnout', Simak 6 Kebiasaan Sehat Untuk Membantu Anda Menghindari Covid-19

Menanggapi peraturan tersebut, Epidemiolog Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada dr. Riris Andono Ahmad menyatakan mendukung pemerintah untuk menegakkan aturan tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam keterangan pers di Jakarta pada Jumat, 16 April 2021.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara, Riris Andono menyatakan peraturan harus dijalankan secara konsisten.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Hari Ini, 16 April 2021: Aries Terbaik Adalah Menunggu, Gemini Teman Sangat Membantu

Bagi yang melanggar peraturan tersebut, Riris Andono berharap, mereka akan ditindak tegas.

Menurutnya, kondisi saat ini sudah menunjukkan betapa banyak masyarakat yang masih abai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Ia berharap, masyarakat sadar bahwa mudik dapat menjadi momentum penularan virus corona karena menimbulkan keramaian dan kerumunan, baik saat di perjalanan maupun di kampung halaman.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta 16 April 2021: Capricorn, Aquarius, Pisces Pandangan Orang Lain Penting Bagi Anda

Tak hanya sadar, masyarakat pun harus mematuhi larangan mudik tersebut karena sebetulnya banyak yang sudah sadar namun tetap melakukannya.

“Antara sadar dan kemudian tidak melakukan, kan sesuatu yang berbeda. Kita sadar bahwa rokok berbahaya tapi kalau perokok ya tetap merokok,” pungkasnya.

Peran tokoh terkenal bisa menjadi salah satu alternatif untuk menggalakkan peraturan ini.

Baca Juga: Jadwal Bola Premier League dan Bundesliga 17 hingga 18 April 2021 yang Tayang di NET TV

“Tokoh publik dan influencer juga bisa memberikan pemahaman yang sama,” ujar Riris.

Sementara itu, pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono merasa larangan mudik lebaran cukup sulit untuk ditegakkan.

Ia mengatakan, masyarakat Indonesia sekarang sudah tidak peduli dengan adanya pandemi Covid-19 yang masih bertahan.

Baca Juga: Aktingnya Dapat Pujian, 4 Adegan Kim So Hyun di Drama River Where The Moon Rises Ini Paling Tak Terlupakan

Bahkan, ada saja masyarakat yang sudah memikirkan cara agar lolos dari cegatan petugas yang siaga menjaga jalan, contohnya adalah dengan melewati jalan tikus/pintas.

Berkaca dari pengalaman tahun 2020, kasus positif Covid-19 melonjak tinggi saat tempat wisata dibuka dan masyarakat berlibur ke sana ke mari.

Saat ini, kasus positif yang terkonfirmasi sudah mencapai 1,58 juta. Semua pihak tentu berharap angka tersebut tidak naik terus menerus.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Jumat, 16 April 2021, Scorpio, Lihat Perasaan Anda, Sagitarius Bermasalah dengan Uang

Maka dari itu, Riris Andono berharap, pemerintah akan menutup akses ke tempat-tempat wisata agar tak terjadi ketidaksesuaian antara peraturan dan kenyataan di lapangan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler