Bambang Widjojanto Sebut Brutalitas Demokrasi di Era Presiden Jokowi, Ali Ngabalin: Lucu, Geli, dan Jijik

14 Maret 2021, 11:45 WIB
Ali Ngabalin mengomentari pernyataan Bambang Widjojanto soal demokrasi di era pemerintahan Presiden Jokowi.* /Kolase ANTARA/Abdu Faisal, dan Antara.*/

PR CIREBON - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Ngabalin menanggapi dengan tegas pernyataan Bambang Widjojanto (BW) mengenai adanya brutalitas di era kepemimpinan Presiden Jokowi.

Tanggapan Ali Ngabalin tersebut diutarakan melalui sebuah video yang diunggah di akun Twitter pribadinya @AliNgabalinNew pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Ali Ngabalin dengan singkat dan padat mengatakan bahwa pernyataan BW itu lucu, menggelitik, dan membuat dirinya merasa jijik.

Baca Juga: Thailand Adakan Jamuan Buah di Hari Gajah, Berharap Mampu Tarik Turis Asing dan Bangkitkan Industri Pariwisata

“Lucu, geli dan jijik,” tegasnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari video unggahan Ali Ngabalin.

Ali Ngabalin tak habis pikir dengan pernyataan BW yang seolah menyerang pemerintah dan Presiden Jokowi.

Pasalnya, kata Ali Ngabalin, KLB Partai Demokrat sudah jelas merupakan masalah internal partai dan tidak ada campur tangan pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kartu Tarot Minggu 14 Maret 2021: Aries Senang Bantu Orang Lain hingga Gemini Bersikap Kasar

“Ada orang Demokrat, masalahnya masalah internal partai, kemudian yang buat KLB adalah orang Demokrat, kok Jokowi yang jadi bulan-bulanan (diserang),” katanya.

Menurut Ali Ngabalin, pernyataan BW jelas keliru dan menyesatkan.

“Ini adalah kerangka berpikir yang keliru, menyesatkan publik. Tidak hanya sesat, tetapi menyesatkan,” ucapnya.

Baca Juga: Lamar Aurel Hermansyah Tanpa Didampingi Orang Tua, Atta Halilintar: Perasaannya Campur Aduk

“Di mana logikanya ada masalah internal partai politik, kemudian dinilainya partai itu telah diserang, kemudian negara, kekuasaan, dan pemerintahan yang sah diserang, kemudian ada brutalisme demokrasi,” jelas Ali Ngabalin.

Ali Ngabalin kemudian mempertanyakan siapa sesungguhnya yang dianggap BW itu brutal.

“Lucu, diksi yang saya kira harus butuh referensi yang kuat ini, mas Bambang. Brutal itu bung, artinya kasar, kurang ajar, biadab, tidak tahu aturan. Siapa yang Anda maksud dengan brutal itu?” tanyanya.

Baca Juga: Ramalan Shio Hari Ini, 14 Maret 2021: Naga, Ular, Kuda, dan Kambing, Jangan Rubah Tujuan!

Lebih lanjut, ia menyayangkan pernyataan dengan diksi yang kasar itu terlontar dari mulut seorang BW, yang kala itu memimpin tim kuasa hukum Prabowo saat sengketa Pilpres 2019.

Masa ada tokoh seperti Bambang Widjojanto komentarnya seperti itu. Aduh sayang sekali. Jadilah pembela hukum, pengacara yang profesional," ucap Ali Ngabalin.

Cuitan Ali Ngabalin.* Twitter.com/@AliNgabalinNew

Baca Juga: Ramalan Shio Hari Ini, 14 Maret 2021: Tikus, Kelinci, Kerbau, Macan, Atur Keuangan Agar Lebih Untung

Diketahui sebelumnya, BW mengatakan kepada awak media bahwa kejadian KLB di Partai Demokrat menandakan bahwa negara sedang terancam.

“Sebenarnya negara kita itu sedang terancam. Dalam satu diskusi, ‘apakah ini awal dari sebuah akhir?’ Kan mengerikan awal dari sebuah akhir,” kata pria yang masuk tim kuasa hukum Partai Demokrat terkait kasus KLB itu, Jumat 12 Maret 2021.

Tak hanya itu, BW juga mengatakan bahwa terjadi brutalitas demokrasi di Indonesia pada periode kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini.

Baca Juga: Sajikan Sensasi Menginap Bersama Beruang Kutub, Hotel di Tiongkok Tuai Kecaman

“Konstitusi partai pun diinjak-injak. Kalau kemudian ini diakomodasi, difasilitasi, tindakan-tindakan seperti ini, ini bukan sekedar abal-abal, ini brutalitas. Brutalitas demokratik terjadi di negara pada periode kepemimpinannya pak Jokowi,” tegas BW.

“Mudah-mudahan ini bisa diatasi, jadi ini tidak main-main,” pungkasnya.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Twitter @AliNgabalinNew

Tags

Terkini

Terpopuler