PR CIREBON - Sekitar 150 sampai 200 pengawal nasional yang dikerahkan ke Washington DC, Amerika Serikat dinyatalan positif virus corona atau Covid-19.
Pejabat Amerika Serikat mengatakan sebanyak 150 pengawal nasional yang terinfeksi itu merupakan personel yang diterjunkan untuk mengamankan pelantikan Presiden Joe Biden.
Pejabat Amerika Serikat yang tak mau memberikan identitasnya itu mengatakan jumlah pengamal nasional yang dites positif dapat meningkat.
Baca Juga: ISIS Klaim sebagai Dalang Pengeboman Baghdad, Akui Targetkan Kelompok Syiah yang Murtad
Ada kemungkinan bertambah karena personel yang dikerahkan di kota itu selama beberapa hari ada kurang lebih 25.000 tentara.
Amerika Serikat melaporkan lebih dari 4.000 kematian dalam sehari akibat Covid-19 pada hari Kamis, menurut analisis Reuters.
Angka kematian itu menjadikan jumlah kumulatif korban akibat Covid-19 di Amerika Serikat menjadi hampir 410.000 jiwa.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, pengawal nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak akan membahas lebih lanjut mengenai hal itu.
Namun, personel tetap akan mengikuti pedoman Covid-19 yang diberlakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Khususnya, untuk personel yang akan pulang ke wilayahnya masing-masing setelah mengamankan pelantikan Presiden Joe Biden.
Baca Juga: Pengeboman Baghdad Jadi Tantangan Pertama Joe Biden Pasca Dilantik, Bagaimana Tanggapannya?
Militer mengatakan pengaturan sedang dibuat untuk ribuan pasukan yang akan pulang ke wilayahnya.
Ada sekitar 15.000 personel diperkirakan akan meninggalkan Washington dalam lima sampai 10 hari ke depan.
Para pejabat sekitar 7.000 personel Garda Nasional diperkirakan akan tinggal setidaknya hingga akhir bulan.
Sekitar 5.000 tentara diperkirakan akan bertahan hingga pertengahan Maret, tetapi jumlah dan jangka waktu itu bisa berubah.***