Sebut Umur Bukan Patokan Jatuhnya Pesawat, Vincent Raditya: Saya Tak akan Mendahului KNKT

11 Januari 2021, 16:51 WIB
Kolase foto pesawat Sriwijaya Air dan Kapten Vincent Raditya. /Flight Radar 24 dan Instagram @vincentraditya/
PR CIREBON - Kapten Vincent Raditya angkat bicara terkait kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu, 9 Januari 2021.
 
Jatuhnya pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut banyak dikaitkan dengan umur pesawat.
 
Namun, Vincent mengatakan bahwa umur pesawat tidak bisa dijadikan patokan penyebab pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh.
 
Baca Juga: KRI Cucut 886 Temukan Turbin Pesawat Sriwijaya Air SJ182
 
Vincent memaparkan, penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tidak bisa hanya karena umur pesawat, banyak penyebab dan faktor suatu pesawat bisa terjatuh.
 
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari YouTube Vincent Raditya yang diunggah 10 Januari 2021, ia mengatakan bahwa dirinya bukan membela sebuah maskapai penerbangan.
 
Pilot sekaligus youtuber itu sekadar menjawab terkait banyak masyarakat yang menduga penyebab terjatuhnya Sriwijaya Air disebabkan faktor usia pesawat.
 
Baca Juga: Intensitas Jet Israel Terbang Rendah di Lebanon Makin Sering, Warga Khawatir Adanya Perang
 
Oleh karena itu, pengertian mengenai sebuah usia pesawat yang dikatakan tua atau tak layak terbang, harus sedikit diketahui.
 
Menurutnyam hal itu agar tidak menjadi sebuah kendala atau pikiran di masyarakat saat akan menggunakan transportasi udara.
 
Vincent pun menjelaskan bahwa pesawat akan dikatakan sudah tua saat pesawat tersebut memasuki 50.000 jam terbang lebih.
 
Baca Juga: Kim Jong Un Diangkat jadi Sekretaris Jenderal Partai Buruh, Dianggap Hanya Simbolis
 
Namun, saat pesawat itu sudah mencapai 50.000 jam lebih tidak akan berhenti beroperasi.
 
Pasalnya, berapapun umur pesawat terbang apa bila perawatannya dilakukan dengan baik, makan pesawat tersebut dapat digunakan kembali.
 
Karena ada sebuah limitasi pesawat di mana pesawat tersebut harus berhenti dioperasikan.
 
Baca Juga: Media Asing Soroti Seringnya Kecelakaan Maskapai Indonesia hingga Larangan Operasi di AS dan Eropa
 
Vincent pun mengatakan, pesawat dari tahun 1930 atau 1940 masih beroperasi, asalkan pesawat tersebut selalu dirawat dengan baik, maka pesawat tersebut masih bisa digunakan.
 
Karena sesungguhnya yang sering menjadi masalah adalah biaya untuk memperbaiki sebuah pesawat.
 
Vincent menjelaskan, semakin pesawat tersebut memiliki jam terbang yang tinggi, maka pengecekan pada pesawat tersebut harus lebih ekstra.
 
Baca Juga: Tim Penyelam Yontaifib Temukan KTP atas Nama Yaman Zai
 
"Jadi jika airline itu semakin berpikir ketika mereka harus replace (mengganti), tiba di satu titik mereka harus keluarkan uang terlalu besar, jadi enggak worth it lagi untuk dipertahankan pesawat ini," jelas Vincent Raditya.
 
Jadi, saat pesawat tersebut sudah tidak bisa bertahan karena biaya perawatan yang semakin tinggi, maka pesawat tersebut harus diganti dengan yang baru.
 
Namun, tidak menutup kemungkinan pesawat yang baru tidak akan jatuh.
 
Baca Juga: 5 Kebiasaan ini Sebabkan Peradangan atau Inflamasi pada Tubuh, Termasuk Olahraga
 
"Pesawat semakin baru, semakin efisien. Tapi bukan berarti pesawat baru tidak akan jatuh. Jadi tidak bisa menjadi satu indikator di mana satu pesawat ini," ujar Vincent
 
"Wah pesawat baru nih pasti enggak kenapa-kenapa, atau pesawat bekas pasti ada apa-apa. Enggak juga," sambung Vincent Raditya.
 
Oleh karena itu, Vincent Raditya mengatakan bahwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tidak bisa dikatakan penyebabnya karena umur pesawat yang sudah tua.
 
Baca Juga: Jamin Keamanan Vaksin Sinovac, Presiden Joko Widodo: yang Digunakan Telah Diuji, Terbukti Aman
 
Vincent juga meminta agar tidak mempermasalahkan jatuhnya pesawat karena sebuah umur, karena pada pasalnya terjadinya sebuah kecelakaan bukan melalui umur yang dilihat 
 
"Tapi dilihat dari banyak sekali faktor, yang jelas saya tidak akan mendahului KNKT," sambung Vincent Raditya.
 
Vincent pun mengatakan bahwa dirinya bukan memihak pada sebuah maskapai penerbangan, namun dirinya melihat dari rekam jejak yang dimiliki oleh Sriwijaya Air selama ini bagus.
 
Baca Juga: Mengenal Hormon Testosteron, Dampak Kekurangan hingga Cara Mengatasinya
 
"Saya tidak membela sebuah maskapai penerbangan, namun kita semua bisa lihat track record-nya dari tahun-tahun lalu mereka selalu menggunakan mulai dari 737 Classic, 737 NG, sekian lama belum pernah kejadian. Dan banyak pesawat sekalipun baru itu juga kejadian jatuh," jelasnya.
 
Bahkan, Vincent mengaku bahwa dirinya pernah terbang dengan pesawat Airbus tahun 1992 dan baik-baik saja.
 
Vincent pun menegaskan, jika ada orang yang ragu atas ucapannya, Vincent siap menerbangkan pesawat tua dengan satu syarat pesawat itu di rawat dengan baik.

***
 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Vincent Raditya

Tags

Terkini

Terpopuler