Surati Kabareskrim, Komnas HAM akan Periksa Mobil 6 Laskar FPI yang Tewas

21 Desember 2020, 06:38 WIB
Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. Rekonstruksi tersebut memperagakan 58 adegan kasus penembakan enam anggota laskar FPI di tol Jakarta - Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) di empat titik kejadian perkara. /ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/aww.

PR CIREBON - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah melayangkan surat ke Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.

Surat tersebut untuk menindak lanjuti insiden di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50 yang menewaskan anggota FPI, di mana Komnas HAM akan memeriksa mobil polisi dan laskar FPI. 

Hal ini dilakukan guna mencari sebuah kebenaran dan mengusut tewasnya enam anggota laskar FPI tersebut.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Susi Pudjiastuti akan Mendeklarasikan Partai Humanis Indonesia?

"Tim penyelidikan Komnas HAM RI telah melayangkan surat kepada Kabareskrim Polri untuk dapat memperoleh keterangan terkait mobil dan berbagai informasi yang terdapat pada mobil tersebut.
 
"Termasuk di dalamnya mobil petugas Polda Metro Jaya dan mobil laskar FPI. Permintaan keterangan ini dengan melihat dan memeriksa mobil secara langsung," kata komisioner Komnas HAM, Choirul Anam dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
 
Anam pun berharap, pihaknya dapat segera menerima surat balasan dari Polri untuk dapat menemukan jadwal pemeriksaan mobil-mobil itu. 
 
Baca Juga: Ungkap Fakta Tragedi Tol Japek, Komnas HAM akan Tinjau Kendaraan Polisi dan FPI
 
Hal ini dilakukan agar kasus tewasnya enam anggota laskar FPI tersebut dapat segera menemukan titik terang dan terselesaikan.
 
"Semoga pengambilan dan permintaan keterangan ini dapat dilakukan sesuai dengan jadwal. Kami berterima kasih kepada semua pihak atas kerja samanya selama ini, termasuk pihak FPI, kepolisian, dan masyarakat. Semoga segera dapat terlihat terang benderangnya peristiwa," tuturnya.
 
Sebelumnya, komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyebut, pemeriksaan terhadap kendaraan itu akan dilakukan dalam pekan depan.
 
Baca Juga: Tujuh Orang jadi Tersangka, Simpatisan HRS Aksi 1812 Bawa Sajam dan Narkoba
 
"Minggu depan. Maksudnya antara Senin-Rabu besok," ucapnya.
 
Nantinya bukti kerusakan akan dicocokkan dengan keterangan yang diberikan oleh FPI dan kepolisian.
 
"Cacat-cacat atau kerusakan yang timbul. Rekonstruksi ulang keterangan yang diberikan oleh FPI dan kepolisian," ujar Beka.
 
Baca Juga: Di Tengah Kasus Covid-19 Melonjak di Prancis, Emmanuel Macron Juga Positif Covid-19
 
Pada saat pemeriksaan yang akan dilakukan oleh Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM itu, nantinya untuk melihat kondisi dua kendaraan tersebut.
 
"Dalam pemeriksaan tersebut, Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM juga akan melihat langsung komdisi mobil yang digunakan oleh Polda Metro Jaya saat melakukan aksi pemantauan maupun mobil yang digunakan anggota FPI," ujar Damanik.
 
Diketahui, enam anggota laskar FPI pengikut Habib Rizieq dikonfirmasi tewas karena tertembak.
 
Baca Juga: Klarifikasi Isu Vaksin Lemah dan Hanya Indonesia Memesan Sinovac
 
Irjen Fadil pada jumpa pers beberapa hari lalu menyebut, enam anggota laskar FPI ditembak polisi karena melakukan perlawanan.
 
Saat rekonstruksi berlangsung di TKP 1, Jalan Internasional Karawang Barat dekat bundaran Hotel Novotel, Senin 14 Desember, sekitar pukul 00.45 WIB.
 
Ada 11 adegan yang diperagakan polisi di TKP 1. Laskar FPI melepaskan tembakan sebanyak tiga kali ke arah mobil polisi.
 
Baca Juga: Terkait Penembakan FPI di KM 50, Komnas HAM akan Gali Keterangan dari Mobil yang Digunakan
 
Fakta ini terungkap saat tim dari Bareskrim dan Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi di dekat bundaran Hotel Novotel, Margakaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
 
"Di pintu keluar Karawang Timur sepanjang jalan menuju TKP ini, sebuah mobil Chevrolet Spin abu-abu dan Toyota Avanza silver diduga rombongan MRS menghalangi mobil Avanza silver petugas," kata penyidik menggunakan pengeras suara dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News.
 
Avanza silver pelaku menabrak sisi kanan mobil petugas. Lalu Avanza milik pelaku tersebut melarikan diri. Mobil Chevrolet Spin pelaku kemudian menghadang mobil petugas. Sebanyak empat pelaku turun.
 
Baca Juga: Sadis Demi Uang, Pria di Inggris Mutilasi Pamannya dan Diberikan ke Luwak
 
Sebanyak dua pelaku melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam. Keduanya memukul bagian kap mobil dan kaca. Bekas kerusakan pada mobil ditandai dengan warna kuning.
 
Petugas memberikan tembakan peringatan ke atas. Dalam adegan tersebut, polisi turut memberikan teriakan peringatan.
 
"Polisi, jangan bergerak!," ujar penyidik.
 
Baca Juga: Keunikan Pilkada 2020 Ada di Kepri, Pasangan Suami dan Istri Menang
 
Berdasarkan kronologi yang diberikan oleh FPI, enam pengikut Habib Rizieq berada dalam mobil Chevrolet warna hijau metalik bernomor polisi B-2152-TBN mencoba menjauhkan mobil penguntit dari mobil yang ditumpangi Habib Rizieq. 
 
Enam anggota laskar FPI tersebut kemudian diserang, diculik, dan menjadi korban pembantaian. CCTV di lokasi kejadian juga dilaporkan offline pada malam kejadian pada Senin Senin 7 Desember.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PMJ News ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler