Disebutkan dia beliau merupakan anak bungsu dari KH. Abdul Chalim, juga pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Majalengka, Mojokerto, dan Banyuwangi.
Kehadiran banyak tokoh tersebut, juga sebagai penghormatan atas perjuangan Alm. KH. Abdul Chalim Leuwimunding.
“Saya dari awal terus mendukung KH Abdul Chalim ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional,”
KH Abdul Chalim adalah seorang pejuang pada perintisan kemerdekaan Indonesia. Beliau punya sejarah panjang dalam menentang penjajahan yang dilakukan oleh Belanda.
Tak hanya tentang usahanya menentang kolonialisme, cerita perjuangan tokoh kelahiran Leuwimunding Majalengka ini pun kentara pada peran-perannya atas terselenggaranya Komite Hijaz pada 31 Januari 1926 yang kemudian melahirkan NU, ormas Islam terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Tokoh di Majalengka Usung KH Abdul Halim Jadi Tokoh Nasional, Begini Kata KH Maman Imanulhaq
Belum lagi soal sepak terjangnya di dunia politik, KH Abdul Chalim Leuwiminding adalah politisi ulung, ia sempat mewakili Partai NU sebagai Anggota DPR tahun 1955.
Sepak terjang kehidupannya memberikan inspirasi kepada warga NU agar tak alergi pada politik sehingga segala aspirasi bisa tersalurkan melalui wakilnya di parlemen.
“Allhamdulilah berkat NU. Saya banyak bertemu para guru,” pungkasnya.***